tirto.id - Drama Korea (drakor) Left-Handed Wife episode 93 dan 94 tayang di Trans TV pada Selasa (3/12/2019) pukul 14.00 WIB.
Dalam episode kali ini diceritakan, setelah kembali ke rumah keluarga Park, Park Hae Chul belum bisa tenang. Sementara itu, melalui Hae Chul, keluarga Park akhirnya tahu bahwa sebenarnya Jo Ae Ra-lah yang telah membunuh Yun Ah, ibu Park Soo Ho.
35 tahun lalu, Park Kang Chul memang datang menemui Yun Ah dan Hae Chul untuk memastikan apakah Soo Ho benar-benar bayi dari suadaranya, Hae Chul, dan juga merupakan bagian dari keluarga Park. Akan tetapi, karena terjadi percekcokan, secara tidak sengaja Yun Ah tertusuk sebuah benda tajam.
Setelah Kang Chul pergi, Jo Ae Ra datang, saat itu pula, Ae Ra berusaha mengambil bayi Yun Ah. Akan tetapi, Yun Ah yang saat itu masih hidup berusaha menghentikan usaha Ae Ra, tetapi ia justru mendapat benturan di kepalanya karena didorong oleh Ae Ra, dan Yun Ah meninggal karena kehabisan darah.
Karena masalah itu, Kang Chul langsung menemui Ae Ra di Aura Gallery. Sebab, Kang Chul tidak percaya selama ini Ae Ra telah membohonginya. Selama 35 tahun Kang Chul menyalahkan diri-sendiri karena mengira dirinya-lah yang telah membunuh Yun Ah, tetapi Ae Ra justru memanfaatkan rasa bersalahnya tersebut, dan membohonginya.
Akan tetapi, Soo Ho menyusul Kang Chul dan memintanya untuk segera pulang. Soo Ho mencoba menenangkan Kang Chul dengan menyatakan, dialah yang akan membalaskan dendam kepada Ae Ra.
Di sisi lain, Ae Ra akhirnya memberitahu rencananya kepada Jang Esther. Yakni rencana tentang menggunakan lukisan dari Park Hae Chul terkait kejadian 35 tahun lalu untuk menjebak keluarga Park dalam pameran kesenian Aura Gallery mendatang. Karena setahu Ae Ra, Kang Chul-lah yang telah membunuh Yun Ah.
Tentu saja Esther langsung menceritakan rencana tersebut kepada Soo Ho. Sebab karena masalah itu, Soo Ho berencana untuk mengirim Hae Chul kembali ke rumah Kim Nam Joon, dan membiarkan Hae Chul menyelesaikan lukisan yang ingin ia lukis tentang kejadian 35 tahun lalu, yakni tentang Ae Ra yang membunuh istrinya. Soo Ho sendiri sadar, bahwa akhirnya Ae Ra akan mengekspos kejahatannya sendiri.
Atas persetujuan keluarga Park, Hae Chul akhirnya dikembalikan ke rumah Kim Nam Joon. Sementara itu, Soo Ho dan San Ha sedang berusaha untuk menemukan siapa mata-mata di Aura Bio yang dibayar oleh Nam Joon dan Ha Young.
Untuk mengetahui siapa mata-mata tersebut, Soo Ho mengumumkan bahwa Aura Bio akan segera melakukan konferensi pers tentang teknologi yang sedang mereka kembangkan, yakni obat untuk penyakit demensia.
Tentu saja hal tersebut membuat pihak Nam Joon merasa cemas, sebab mereka harus segera mencuri dokumen pengembangan obat tersebut sebelum diumumkan kepada publik.
Nam Joon akhirnya masuk ke dalam jebakan, dan San Ha mengetahui siapa mata-mata tersebut. Soo Ho sendiri telah merebut file asli yang dicuri oleh mata-mata itu, dan menggantinya dengan dokumen yang palsu.
Dokumen palsu tersebut akhirnya telah diserahkan kepada Nam Joon, dan Nam Joon menjualnya kepada Chen.
Besoknya, Nam Joon dan Ha Young akhirnya tahu mereka telah dijebak. Hal tersebut membuat mereka merasa cemas, sebab, dokumen yang mereka berikan kepada Chen adalah dokumen palsu, dan Chen bisa saja membunuh mereka.
Sementara itu, Soo Ho dengan sukses mengumumkan teknologi obat demensia yang sedang Aura Bio kembangkan. Pengumuman tersebut mendapat respons yang baik dari publik.
Di sisi lain, karena tahu telah dibohongi, Chen langsung menyandera Nam Joon, dan meminta Ha Young dan San Ha untuk membayar sisa utang dan uang denda. Oleh karena itu, San Ha langsung meminta bantuan Ae Ra untuk membayar utang Nam Joon dan denda akibat kasus dokumen palsu tersebut.
Selain itu, keluarga Park akhirnya telah menyadari bahwa ingatan San Ha telah kembali. Selama ini, Soo Ho memang merahasiakan dari keluarganya tentang keterlibatan San Ha di dalam rencananya.
Drama Left-Handed Wife tayang di Trans TV setiap Senin sampai Jumat pukul 14.00 WIB. Drama ini akan tayang sebanyak 103 episode dan Trans TV menayangkan 2 episode per hari dengan sulih suara bahasa Indonesia.
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
