tirto.id - Tegar merupakan film drama Indonesia yang bercerita tentang kehidupan seorang anak berkebutuhan khusus. Film yang disutradarai oleh Anggi Frisca ini dijadwalkan tayang di Bioskop XXI pada 24 November 2022.
Dalam menggarap Tegar, Anggi Frisca tidak hanya berposisi sebagai sutradara. Ia juga merangkap pekerjaan sebagai penulis skenario bersama Alim Sudio. Sementara itu, pihak yang bertindak sebagai rumah produksi adalah Aksa Bumi Langit dan Citra Sinema.
Selain menunjuk aktor cilik Muhammad Aldifi Tegarajasa untuk memerankan tokoh utama, film ini turut menggandeng nama-nama kondang seperti Ine Febriyanti dan Deddy Mizwar.
Sebelum tayang di bioskop XXI, Tegar telah lebih dulu diputar dalam Festival Film Internasional BaliMakarya pada 17 Oktober 2022. Aldifi yang menjadi pemeran utama film tersebut berhasil menyabet penghargaan aktor terbaik dalam festival yang sama pada Jumat, 21 Oktober 2022.
M. Aldifi bukanlah satu-satunya aktor penyandang disabilitas yang ambil bagian dalam film berdurasi 92 menit ini. Terdapat nama Prihartono Mirsaputra, yang berperan sebagai penyanyi kafe sekaligus tukang parkir.
Tidak hanya alur cerita film yang menyiratkan pesan tentang ruang inklusivitas. Di luar itu, sejumlah penyandang disabilitas juga dilibatkan sebagai kru untuk film Tegar.
Sinopsis Film Tegar Tayang Bioskop XXI
Meski berstatus difabel dan masih berusia 10 tahun, Tegar (M. Aldifi Tegarajasa) relatif kurang menerima kasih sayang dari orang tua. Di usia yang masih kecil, ia sudah ditinggal ayahnya. Praktis, hanya Ibu (Ine Febriyanti) yang tersisa menjadi tempat sandaran Tegar.
Kesibukan bekerja membuat waktu luang Ibu bersama Tegar juga cukup tipis. Bahkan, hampir tidak ada agenda bermain atau berjalan-jalan bareng Tegar. Beruntung, Tegar masih memiliki kakek (Deddy Mizwar) yang selalu perhatian dan memberi dukungan kepada Tegar.
Bentuk dukungan sang kakek terlihat saat Tegar berkeinginan mengenyam pendidikan di sekolah umum. Hal tersebut diungkapkan Tegar pada ulang tahunnya yang ke-10. Sayangnya, Ibu cenderung menentang dan punya pendapat yang bertolak belakang.
Kekhawatiran akan adanya perlakuan buruk atau stigma di lingkungan sekolah mendasari alasan penolakan Ibu. Kendati begitu, Kakek tetap berada di sisi Tegar. Perselisihan antara Ibu dan Kakek pun tidak terhindarkan.
Tegar memendam kekecewaannya terhadap Ibu. Sebab, sang Ibu justru kurang peka terhadap perasaan sesungguhnya sang anak. Suatu waktu, Tegar harus melalui ujian berat. Ibunya tengah mendapat tugas ke luar kota dan melimpahkan tanggung jawab Tegar ke perawatnya.
Akan tetapi, si perawat justru meninggalkan Tegar. Hari demi hari, Tegar hidup sendiri sebagai penyandang difabel. Sampai kemudian, Tegar hilang dari rumah. Bagaimana nasib Tegar selanjutnya?
Trailer film Tegar yang sudah bisa diakses dengan mengunjungi kanal Aksa Bumi Langit di Youtube.
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Fadli Nasrudin
