tirto.id - God of Gamblers 3: Back to Shanghai merupakan film yang dibintangi Stephen Chow dengan genre drama komedi, akan tayang pada program Bioskop Trans TV hari Minggu, 06 Maret 2022.
Sinema produksi Hong Kong yang rilis pada tahun 1991 silam ini dijadwalkan mulai tayang pukul 23.30 WIB jika tidak mengalami pengubahan jam siar.
Kisahnya masih melanjutkan sekuel God of Gamblers 2 yang rilis tahun 1990, kali ini penyutradaraan dilakukan oleh Wong Jing. Dewa Judi Stephen Chow secara tidak sengaja masuk ke putaran waktu yang membawanya kembali ke Shanghai tahun 1937. Ia lalu berusaha dengan berbagai cara agar dapat kembali ke jaman modern lagi.
Laman IMDb memberi rating 6.6 dari 10 poin berdasarkan 2.3 ribu pemilih untuk film dengan pendapatan gros 4 juta dolar AS pada penayangan global tersebut. Sementara laman agregator Rotten Tomatoes hanya menampilkan skor dari audiens sebesar 71 persen.
Selain Stephen Chow, ada aktris Mandarin Gong Li, Ng Man-tat aktor komedi asal Hong Kong, Sandra Ng, Ray Lui, serta Sharla Cheung sebagai cameo dalam sinema tersebut. Penulis skenario dilakukan oleh Jing Wong dan Jeffrey Lau serta Corey Yuen.
Sinopsis Film God of Gamblers 3: Back to Shanghai
Melanjutkan kisah God of Gamblers 2, saat Dewa Judi Chow Sing Cho (Stephen Chow) melawan musuh bebuyutannya Tai Kun (John Cing) tanpa menggunakan kekuatan indera keenam alias supranatural karena kekuatan tersebut mendadak hilang. Tai Kun kalah telak dan menjadi dendam akibat kejadian di meja judi tersebut.
Setelah kekuatan indera keenam Tai Kun kembali, ia pun segera mencari Sing Cho untuk mengadu kesaktian lagi. Tanding ulang pun diselenggarakan dengan tujuan mencari siapa yang paling tinggi ilmunya dan pantas menjadi Dewa Judi.
Ketika adu kesaktian terjadi antara Dewa Judi dan Tai Kun, murid-murid Tai Kun membantu mengerahkan kekuatan mereka juga. Akibatnya kekuatan supranatural yang berbeda itu beradu dan menimbulkan distorsi waktu sampai akhirnya membuka pintu gerbang ke masa lalu.
Shing Cho terlempar ke tahun 1937 di kota Shanghai, kemudian berjumpa dengan kakeknya yang masih muda, Chow Tai-Fook serta orang kaya raya bernama Ding Lik (Ray Lui).
Saat itu Shanghai masih dikuasai oleh Jepang, sehingga Shing Cho pun turut membantu Ding Lik dan kakeknya yang tidak disukai oleh militer Jepang.
Bukan saja terlibat konflik dengan militer Jepang, Shing Cho yang tidak bisa diam pun jatuh cinta pada seorang wanita bernama Lady Dream. Namun kembali masalah harus dihadapinya karena Lady Dream memiliki seorang saudara kembar.
Dari berbagai masalah yang ia alami, Shing Cho harus juga melawan Dewa Judi asal Prancis demi menemukan jalan keluar dari pusaran waktu masa lalu dan kembali ke masa depan. Pertarungan tersebut turut menentukan nasib Shanghai di masa depan, di tahun 1991 saat ia datang.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
