tirto.id - Film Bangku Kosong: Ujian Terakhir tayang di bioskop Cinema 21 mulai 5 Oktober 2023. Film sekuel ini membawa cerita menyeramkan sebagaimana film pertama yang berjudul Bangku Kosong (2016). Keterkaitan keduanya terletak pada sebuah bangku keramat yang kekacauan.
Banyak adegan menyeramkan di dalamnya. Usia anak-anak sebaiknya tidak tidak mengonsumsi tayangan ini karena memiliki batasan pemirsa 17 tahun ke atas. Beberapa adegan di dalamnya memuat adegan kekerasan seperti gantung diri, penusukan, hingga lumuran darah.
Bagi penikmat horor khas Indonesia, film ini bisa jadi memberikan hiburan menantang. Ceritanya mengenai situasi ujian di sebuah sekolah yang mendadak berubah menjadi kekacauan. Gara-garanya ada siswa yang kerasukan hantu bangku sekolah, lalu arwah yang merasuki hendak membalas dendam dengan membunuh siapa pun di sekitarnya.
Film Bangku Kosong: Ujian Terakhir merupakan garapan sutradara Lakonde. Skenario disusun Alim Sudio dan Monty Tiwa. Seluruh jalan ceritanya dapat disimak melalui tayangan berdurasi 1 jam 26 menit.
Para lakon dalam film ini didukung penampilan dari Karina Suwandi, Teddy Syach, Lania Fira, Maisha Kanna, dan Emiliano Cortizo. Selain itu, hadir pula akting dari Dinda Mahira, Emyr Razan, Andy rif, Haydar Saliz, Aida Nurmala, Alex Rio, hingga Reynavenzka Deyandra.
Daftar Pemain Film Bangku Kosong: Ujian Terakhir
Berikut ini sejumlah aktor dan aktris yang terlibat dalam film horor Bangku Kosong: Ujian Terakhir:
- Teddy Syah sebagai Abah Ayub
- Karina Suwandi sebagai Amanda Kartanegara
- Maisha Kanna sebagai Nala
- Lania Fira sebagai Nakila
- Dinda Mahira sebagai Inka
- Emiliano Cortizo sebagai Ariel
- Andy /rif sebagai Ujang Pegat
- Emyr Razan sebagai Pasha
- Aida Nurmala sebagai Maning
- Haydar Salishz sebagai Yudhi
- Reynavenzka Deyandra sebagai Lidya
- Lex Rio sebagai Ruslan
- Andri Sulistiandri sebagai Dadang
- Barbie Arzetta sebagai Karina
Sinopsis Film Bangku Kosong: Ujian Terakhir
Film Bangku Kosong: Ujian Terakhir mengisahkan tentang puluhan siswa yang sedang menghadapi ujian akhir sekolah. Mereka ditempatkan pada sebuah ruangan besar. Pelaksanaan ujian berlangsung ketat dan pengawasan turut dilakukan melalui kamera CCTV.
Di balik kamera tersebut ada Bu Amanda yang mengamati gerak-gerik siswa melalui layar monitor. Dia terkenal cukup tegas dalam urusan kecurangan. Siapa pun yang curang dalam ujian akan mendapatkan hukuman darinya.
Dalam ujian ini, Ariel dan Pasha tertangkap basah melakukan kecurangan. Mereka saling bekerja sama saat ujian dan Bu Amanda memergoki melalui kamera CCTV. Keduanya lantas dikenai sanksi dengan mengerjakan ujian di ruang hukuman.
Setelah itu, ruang utama ujian mendadak heboh. Salah seorang siswa mengalami kesurupan. Dia berteriak-teriak sembari meracau dengan kata-kata tak jelas. Tangannya mendadak bergerak sendiri lalu mencorat-coret kertas ujian.
Hal itu membuat para siswa di sekelilingnya tidak nyaman. Mereka ketakutan lalu seketika melupakan kertas. Mereka memilih berhamburan agar bisa keluar dari ruang ujian secepatnya.
Bu Amanda mengkhawatirkan kejadian tersebut. Dia segera menghubungi Abah Ayub yang merupakan paranormal. Abah lantas bergegas menuju sekolah itu.
Sesampainya di sekolah, Abah mulai mengamati keadaan lewat CCTV. Dia mendapati siswa yang kesurupan mulai menyerang orang lain. Abah lalu curiga dengan bangku yang diduduki siswa tersebut.
Setelah ditanyakan ke Bu Amanda, bangku tersebut pernah digunakan siswa bernama Karina. Karina merupakan siswa di sekolah tersebut yang sudah mati akibat bunuh diri. Anak ini sangat tertekan tatkala Bu Amanda melarangnya ikut ujian akhir sebagai bentuk hukuman atas sebuah kesalahan.
Karina menjadi depresi dan lantas mengakhiri hidupnya. Semenjak itu arwahnya penasaran. Menurut Abah, Karina kini melakukan aksi balas dendam.
Abah berpendapat aksi hantu Karina harus segera dihentikan. Hantu ini akan membunuh siapa pun yang ditemuinya di sekolah karena kebenciannya telah memuncak. Benar saja, banyak siswa tewas dengan mengenaskan sejak kemunculannya di waktu ujian.
Alhasil, orang-orang yang masih di sekolah tinggal segelintir. Abah Ayub, termasuk Pasha, berjuang keras untuk melumpuhkan hantu bangku sekolah tersebut.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Ibnu Azis
