tirto.id - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Uno berencana melatih para pedagang pasar tradisional menangani kebakaran. Hal ini agar para pedagang pasar tidak mengalami kerugian besar saat kebakaran terjadi. “Di pemerintahan Anies-Sandi nanti, pedagang pasar akan mendapat pelatihan untuk menghadapi ancaman kebakaran. Kami juga akan memastikan latihan tersebut rutin dan kita pastikan infrastrukturnya (pasar) lebih berkualitas,” kata Sandiaga Uno, ketika diwawancarai Tirto di Jakarta, Jumat (20/1/2017).
Sandiaga menilai selama ini sistem-sistem pelatihan rutin untuk mengantisipasi ancaman kebakaran belum dianggap serius oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hal ini terlihat dari permasalahan infrastruktur pasar yang tidak memadai. Misalnya, infrastruktur kelistrikan dan tata ruang pasar yang agak pengap. “Kemudian waktu kami datang di Pasar Senen, Maret 2016, sudah kami garis bawahi bahwa, kabel-kabel yang terbuka dan rentan korsleting mesti dirapihkan,” ujarnya.
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APSI) ini mengaku banyak anggotanya yang ikut menjadi korban dalam kebakaran di Pasar Senen. “Kami prihatin atas terjadinya kebakaran di Pasar Senen. Ada banyak anggota kami yang terkena dampak,” ujar Sandiaga.
Sebagai bentuk keprihatinan, Sandi akan segera menggerakkan bantuan untuk para pedagang di Pasar Senen yang kiosnya terbakar. Tak hanya itu, ia juga telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi agar bersedia menampung para korban kebakaran. “Kami sudah berkoordinasi dengan Blok M Square. Mereka bersedia menampung sebagian pedagang dari Pasar Senen untuk pindah selama proses rekonstruksi berjalan. Beberapa tempat juga bersedia menyediakan penampungan bagi pedagang,” katanya.
Kebakaran Pasar Senen terjadi pada Kamis (19/1/2017). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, peristiwa itu berdampak 1.012 unit kios di Blok I dan Blok III hangus terbakar. Sementara, kerugian ekonomi dari kebakaran tersebut diperkirakan mencapai Rp100 juta per unit. Jika ditotal secara keseluruhan, kerugian diperkirakan senilai Rp 101,2 miliar.
Penulis: Themmy Aditya Nugraha
Editor: Jay Akbar
