tirto.id - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Uno akan menerapkan konsep partisipatif-kolaboratif dengan warga dalam membangun ibu. Konsep ini diakuinya sudah pernah dicontohkan oleh Joko Widodo saat menjabat sebagai walikota Solo. “Sebenarnya, Pak Jokowi sudah mempopulerkan ini ketika menata pasar di Solo. Warga diundang untuk dialog sampai 50 kali untuk mendapatkan format yang bisa diterima,” kata Sandi selepas menghadiri Musyawarah Wilayah VI Syabab Hidayatullah Jabodetabek, Jumat (20/1/2017).
Sandi mengatakan masyarakat mesti diajak terlibat langsung dalam setiap program pembangunan. Dia menilai, berbagai penolakan masyarakat terhadap kebijakan pembangunan disebabkan pola komunikasi yang tidak efektif dari pemerintah daerah. Akibatnya masyarakat merasa diperlakukan tidak adil dan mulai kehilangan kepercayaan. “Yang mereka butuhkan adalah kepemimpinan yang mengayomi, kepemimpinan yang bisa mengajak bicara dan kepemimpinan yang mereka percaya,” ujarnya.
Salah satu program andalan Sandi adalah meremajakan kota. Sandi berjanji bila berhasil memenangkan Pilkada DKI Jakarta dirinya dan Anies Baswedan akan meminta masukan dari masyarakat yang terkena dampak pembangunan.
Dengan begitu, Sandiaga berharap, warga dapat mendukung program-program penanggulangan banjir, penataan kota yang lebih rapih, tidak kumuh, dan tidak rentan terhadap penyakit.
“Kita tidak akan menggusur semena-mena. Tapi kita akan ajak bicara dan memasuki konsep peremajaan dengan kampung deret, kampung susun dan kita tata ulang ke depan agar tidak memarjinalkan penduduk di kawasan semisal bukit duri dan sebagainya,” kata Sandi.
Penulis: Themmy Aditya Nugraha
Editor: Jay Akbar
