tirto.id - Saksi masing-masing calon Gubernur DKI Jakarta hadir di tiga Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kabupaten Kepulauan Seribu. Saksi-saksi tersebut duduk rapi mengawasi proses pemilihan, termasuk saksi dari calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dituding melakukan penistaan agama terkait pidatonya di Kepulauan Seribu.
Ketua KPPS TPS 07 Pulau Pramuka, Abdul Hakim, mengatakan bahwa saksi yang hadir semuanya mematuhi aturan, salah satunya dilarang mengenakan atribut calon gubernur atau partai tertentu dan memilih memakai pakaian batik. Setiap saksi diharuskan menanggalkan semua atribut. Jika kedapatan ada yang membawa atau mengenakan baju atribut kampanye, maka akan dipersilahkan pulang.
"Aturannya tidak boleh, tapi ini tidak ada (yang memakai atribut paslon), semuanya mengenakan baju rapi semua," kata Abdul Hakim, Rabu (15/2/2017).
Ia menambahkan, meskipun Basuki Tjahaja Purnama terjerat kasus Al Maidah 51 lantaran pidatonya di Pulau Pramuka, namun saksi dari calon gubernur nomor urut 2 ini tetap hadir. Para saksi sebagian adalah warga setempat. "Tidak ada masalah, semua kan punya hak yang sama," tandas Abdul Hakim.
Sementara itu Tim Sukses Agus-Sylvi di Pulau Pramuka, Jeri yang juga warga setempat mengatakan pihaknya bahwa tidak akan menghalangi saksi calon lain bekerja. Meski demikian, ia mengungkapkan bahwa ada warga yang tidak suka dengan calon nomor 2 dan tim suksesnya yang terkesan ngotot.
"Ada RT di sini yang jadi tim sukses. Saya tidak mau sebutkan. Saya berharap semua bisa netral tidak memihak," ucap Jeri.
Jeri sendiri bertugas untuk melaporkan secara cepat hasil pemilihan di tiga TPS di pulau Pramuka. Dia juga yang mengkoordinir saksi-saksi dari Agus-Sylvi. "Saya sudah keliling, semua saksi lengkap, dari Ahok dan Anies juga hadir," pungkasnya.
Penulis: Mawa Kresna
Editor: Iswara N Raditya
