tirto.id - Aksi tolak penistaan agama yang berlangsung besar-besaran hari ini agaknya sedikit banyak membuat Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Poernama (Ahok) ketar ketir. Penjagaan di sekitar rumahnya bertambah ketat seiring bertambahnya waktu. Bahkan, terdapat instruksi dari RW setempat untuk para pedagang sekitar menutup usahanya pada hari ini.
Ijong, seorang pemilik usaha Bakmi Alay 38, menuturkan pada malam sebelum aksi dimulai, kedai miliknya didatangi oleh RW setempat beserta dua orang polisi yang meminta penutupan usaha pada hari ini. Takut merugi, ia pun melobi hingga diperbolehkan buka dengan syarat tak boleh mengantarkan pesanan ke dalam Perumahan Pantai Mutiara, tempat Ahok berdiam.
"Biasanya mondar mandir masuk boleh, tapi ini pasti diperiksa. Penjagaan ketat," katanya saat berbincang bersama Tirto.id, Pluit, Jumat (4/11/2016).
Awalnya, Tirto.id mencoba menerobos masuk untuk mengambil foto kondisi sekitar, namun dihalau para petugas security dan tidak diperbolehkan masuk kembali. Niat meminta tolong kepada jasa antar Bakmi Alay 38 untuk memantau situasi, namun ternyata para pedagang sekitar pun dilarang untuk masuk mengantar makanan, begitu pun berlaku pada jasa ojek online. Setiap mobil yang masuk pun diperiksa dengan sangat ketat.
Keterangan yang didapat oleh petugas security setempat menjelaskan bahwa Ahok sudah melakukan tugasnya seperti biasa di kantor balaikota. Namun, info yang didapat di balaikota mengatakan Ahok masih berada di kediamannya hingga saat ini. Sedang pantauan pada pukul 14.00 terlihat penjagaan mulai berkurang dari sebelumnya.
Penulis: Aditya Widya Putri
Editor: Akhmad Muawal Hasan
