tirto.id - Kongres AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia) ke-I mengeluarkan 7 rekomendasi tentang garis besar program kerja pengurus baru organisasi itu.
"Kami mengajukan beberapa program karena komisi 2 berbicara beberapa program kerja dan rekomendasi. Jadi ada dua aspek yaitu internal dan eksternal," kata Ketua Tim Pembahasan Program Kerja dan Rekomendasi AMSI Eko Maryadi di Hotel Akmani, Jakarta, Selasa (22/8/2017).
Dari sisi internal, menurut Maryadi, terdapat lima rekomendasi. Pertama, pengurus AMSI diminta segera melengkapi kepengurusan daerah. Pengurus AMSI harus bisa memenuhi target anggota sebanyak 200 perusahaan media di 15 provinsi dalam kurun waktu 1 tahun. Diharapkan, 200 anggota AMSI itu sudah terverifikasi Dewan Pers.
Kedua, pengurus AMSI diminta segera memiliki perwakilan di struktur Dewan Pers. AMSI harus bisa menjadi perwakilan kalangan media siber di Dewan Pers.
Ketiga, pengurus AMSI diminta meningkatkan kapasitas anggota. Para anggota perlu klinik pelatihan untuk meningkatkan kapasitas mereka. Pengurus AMSI juga diminta membentuk proyek percontohan pengembangan bisnis media digital.
Keempat, pengurus AMSI harus membentuk lembaga advokasi untuk menangani masalah hukum yang menjerat anggotanya.
Kelima, pengurus AMSI harus memberikan pendidikan literasi kepada publik. Pengurus AMSI juga diminta menyosialisasikan pemahaman tentang kode etik media siber kepada publik.
Sedangkan dari sisi eksternal, menurut Maryadi, ada dua rekomendasi. Pertama, pengurus AMSI diminta mengeluarkan resolusi khusus untuk melawan berita hoax.
Rekomendasi Kedua, pengurus AMSI harus bisa mempercepat proses sertifikasi anggota AMSI di Dewan Pers sebelum 2019.
Mayoritas peserta Kongres AMSI ke-I menyetujui tujuh program tersebut. "Saya kira semua sudah mengakomodir itu semua. Tinggal nanti pelaksanaan," kata Pemimpin Redaksi kini.co.id, Rakisa Ibnu, salah satu peserta Kongres AMSI ke-I.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Addi M Idhom
