tirto.id - Pertandingan big match pekan ke-19 Gojek Liga 1 2018 antara Arema FC melawan Persija, Minggu (5/8/2018) di Stadion Kanjuruhan, Malang diprediksi akan berlangsung sengit. Kedua tim membutuhkan kemenangan demi memperbaiki posisi di klasemen. Kiper Persija yang baru didatangkan dari PSM, Shahar Ginanjar diperkirakan kembali bermain sejak menit pertama.
Shahar bermain gemilang saat menjalani debut kala berhadapan dengan Bhayangkara FC di pekan ke-18. Saat itu, penampilannya di bawah mistar gawang cukup meyakinkan dan membawa Macan Kemayoran meraih clean sheet dengan kemenangan 1-0.
Mantan kiper Mitra Kukar tersebut dianggap layak menjadi kiper utama sepeninggalan Andritany yang dipanggil untuk memperkuat Timnas U-23 dalam ajang Asean Games 2018. Bicara mengenai persaingan dengan Andritany, Shahar menegaskan jika ia datang ke Persija untuk bekerja secara tim.
“Soal Andritany tidak terlalu disikapi. Saya sama Andritany tidak pernah berpikir dia melebihi saya atau sebaliknya, tapi di sini bekerja untuk tim,” ujarnya seperti dikutip di situs resmi klub.
Saat ini, kiper kelahiran Purwakarta itu ingin fokus pada pertandingan melawan Arema FC. Ia lebih memilih tetap percaya diri dan bertekad untuk membantu tim agar pada pertandingan nanti dapat berkontribusi serta meraih hasil maksimal.
Apalagi, menghadapi Arema di kandangnya, Shahar sadar bahwa timnya memiliki rekor buruk yakni tak pernah menang sejak 2003.
“Untuk lawan Arema, Persija punya hasil rekor yang tidak bagus. Tapi insya Allah di pertandingan nanti kita ingin menghapus rekor itu. Mudah-mudahan kita bisa mencuri poin di sini,” tambahnya.
Absennya Andritany di posisi kiper praktis membuat tim asuhan Stefano Cugurra itu kini hanya memiliki tiga kiper. Mereka adalah M. Rizky Darmawan, Daryono, dan Shahar Ginanjar. Persija memiliki modal penting dengan hasil positif di dua pertandingan terakhir, sementara Arema baru saja menelan kekalahan di laga terakhirnya saat melawan Mitra Kukar. Saat ini Persija berada di posisi 7 sedangkan Arema berada di posisi 13 klasemen sementara.
Editor: Hendi Abdurahman
