tirto.id - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Dirk Soplanit mengatakan, mekanisme pembayaran utang dan tunggakan subsidi Liga 1 2018 telah disepakati antara pihaknya dengan klub-klub peserta. Namun, saat ditanya bagaimana gambaran mekanisme tersebut, pria yang juga menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) itu mengaku sulit untuk menjelaskan.
"Ada di dalam business plan kami, saya rasa dalam kondisi seperti ini tidak bisa menjelaskan. Secara detail saat ini saya memang tidak bisa mengatakan, tetapi saat RUPS maupun [sosialisasi] business plan dengan klub tahapan-tahapan sudah kami jelaskan," ujar Dirk kepada reporter Tirto di kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (10/5/2019).
Tidak cuma saat RUPS, Dirk mengatakan pemberitahuan telah dilakukan saat kegiatan Managers Meeting klub peserta Shopee Liga 1 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (7/5/2019) tempo hari.
"Begini ya, kami dalam rangka menggelar Liga 1 2019 itu kan dua tahapan, pertama RUPS, kemudian rapat pembina klub. Di situ kami sudah menjelaskan, sudah membeberkan segalanya hutang-hutang, sumber-sumber dan kalkulasi. Dan semuanya sudah dijelaskan," imbuhnya.
Dalam acara tersebut, sejumlah manajer memang mengatakan bahwa perkara utang selalu ditagih. Hanya saja, meurut penuturan mereka belum ada titik terang yang meyakinkan.
"Ditanyakan soal itu, pasti semua menanyakan," ucap asisten manajer Persipura, Bento Madubun kepada reporter Tirto, Selasa (7/5/2018) lalu.
Saat ini PT LIB masih menunggak pembayaran subsidi Liga 1 2018 dalam aspek Elite Pro Academy U-19, sekitar senilai Rp2,5 miliar kepada setiap klubnya. Selain itu, berdasarkan penelusuran Tirto, LIB juga belum melunasi kekurangan-kekurangan pembayaran subsidi untuk Liga 1 musim 2017.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Ibnu Azis
