tirto.id - Meski telah tersingkir dari turnamen Piala Presiden 2018, kemenangan PSIS atas Persela Selasa (30/1/2018) kemarin menyisakan kepuasan tersendiri bagi kubu Mahesa Jenar. Pasalnya, hasil tersebut menghindarkan mereka dari ancaman finis di posisi juru kunci.
Sejak awal kompetisi PSIS memang telah akrab dengan posisi buncit. Usai kekalahan di laga pembuka melawan Bhayangkara FC, Hari Nur Yulianto dan kawan-kawan tak pernah mengangkat diri dari posisi keempat di Grup E.
Lebih lanjut, kapten PSIS Haudi Abdillah mengatakan kemenangan atas Persela tidak saja menyelamatkan wajah PSIS sebagai tim promosi. Ia berharap hasil tersebut menjadi modal berharga untuk terus bersaing di kompetisi sesungguhnya, terutama pada gelaran Liga 1 mendatang.
"Ya walaupun kandas di babak penyisihan grup, kami tetap puas. Terpenting dari kemenangan ini dan dua kekalahan sebelumnya, kami bisa belajar banyak. Ini menjadi modal untuk bersaing di kompetisi sesungguhnya," ungkap Haudi seperti dikutip situs resmi Piala Presiden 2018.
Tanggapan positif juga dilontarkan pelatih Subangkit atas keberhasilan para pemainnya mengalahkan Persela. Menurut pelatih yang musim lalu membawa PSIS tampil sebagai juara tiga Liga 2 itu, kemenangan tersebut merupakan hasil penampilan tak putus asa sepanjang 90 menit pertandingan.
"Kedua tim punya banyak peluang. Tapi alhamdulillah kami berhasil meraih kemenangan," ujar Subangkit.
Pertandingan melawan Persela sendiri dimenangkan PSIS dengan skor tipis 1-0. Gol kemenangan dalam laga yang dihelat di Stadion Kanjuruhan, Malang itu dicetak Bayu Nugraha.
Pada klasemen akhir Grup E Piala Presiden 2018, PSIS finis di peringkat tiga dengan capaian tiga poin. Mereka unggul satu poin atas Persela yang harus puas duduk di peringkat terakhir.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Yuliana Ratnasari
