tirto.id - Proyek reklamasi di Teluk Jakarta merupakan bagian dari program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Program ini merupakan cara menghindari Jakarta dari banjir akibat penurunan permukaan tanah di daerah pesisir Jakarta. Selain pulau reklamasi, dalam program NCICD akan dibangun tanggul laut “besar” sepanjang 35 km.
Pemerintah Belanda, Pemerintah Indonesia dan DKI Jakarta telah bekerja bersama selama bertahun-tahun untuk mengurangi dan mencegah banjir di ibukota.
Kecepatan dan besarnya penurunan tanah di pesisir membutuhkan strategi penanganan komprehensif. Setelah banjir besar 2007 arah kebijakan program penanganan banjor Jakarta makin jelas. Selama 2009 dan 2012, Cetak biru untuk strategi ini dikembangkan di dalam proyek Jakarta Coastal Defence Strategy (JCDS).
Pendekatan utama dari proyek ini adalah membangun 3 baris lini pertahanan laut dalam waktu 20 hingga 30 tahun ke depan.
Pada tahun 2013, Proyek JCDS kemudian diikuti oleh Program Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN), mengambil solusi lepas pantai sebagai titik mula. Nama program PTPIN mencerminkan dua pembangunan.
Pertama, pengertian bahwa proyek ini adalah kepentingan nasional yang berarti bahwa proyek ini bukan hanya milik Jakarta tetapi juga wilayah di sekitarnya sehingga tindakan penanganan di wilayah hulu dan daerah sekitar juga diikutsertakan dalam strategi.
Kedua, wawasan bahwa proyek sebesar ini akan memiliki dampak yang cukup positif dan juga negatif terhadap wilayah pesisir, yang menciptakan kebutuhan untuk pengembangan terpadu daripada hanya pendekatan secara sipil teknis.
