tirto.id - Presiden Xi Jinping memerintahkan agar "revolusi" untuk membersihkan kamar mandi umum yang kotor dan berbau busuk di Cina diteruskan demi meningkatkan kualitas hidup dan pariwisata di negara tersebut.
“Hal ini penting untuk mengembangkan pariwisata domestik dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Presiden Cina Xi Jinping dilansir Xinhua.
Presiden Xi Jinping mengatakan masalah toilet bukanlah hal sepele dan membersihkannya adalah hal penting untuk menciptakan lingkungan perkotaan dan pedesaan yang "beradab", katanya kepada kantor berita pemerintah Cina, Xinhua, pada Senin (27/11/2017).
Xi juga mengungkapkan seiring dengan program revolusi toilet ini, Cina juga harus membangun fasilitas dan layanan publik yang lebih baik untuk meningkatkan industri pariwisata.
Negara itu berharap dapat menambah atau memperbarui lebih dari 70.000 toilet sebelum akhir tahun ini. Sekitar 64.000 lainnya akan dibangun atau diperbaiki antara 2018 sampai 2020, ungkap National Tourism Administration (NTA) dalam rencana aksi mereka.
"Di daerah pedesaan, beberapa toilet tidak lebih dari tempat darurat yang dipagari dengan tangkai jagung, dan beberapa di antaranya terbuka di samping kandang babi," ungkapnya.
Pada akhir Oktober tahun ini, Cina telah memasang 68.000 toilet di tempat-tempat wisata, atau 19,3 persen lebih banyak dari target. Revolusi toilet telah berkembang secara bertahap dari lokasi-lokasi wisata untuk mencakup seluruh negeri, dari kota-kota sampai daerah pedesaan.
"Otoritas lokal sekarang sudah lebih menyadari pentingnya peran toilet, meyakini bahwa toilet yang bagus tidak hanya bermanfaat bagi pariwisata, tetapi juga, meningkatkan peradaban masyarakat sipil secara keseluruhan," seperti disampaikanoleh Xinhua yang dikutip AFP.
Xi telah lama menekankan pentingnya revolusi toilet dalam meningkatkan kualitas industri pariwisata. Pejabat didesak untuk melakukan upaya yang konsisten dan melakukan tindakan yang disesuaikan untuk mengatasi masalah lama dan memperbaiki kebiasaan buruk dalam pariwisata.
"Revolusi toilet" diluncurkan pada 2015 sebagai bagian dari upaya untuk membuat toilet-toilet jongkok yang sering tidak dilengkapi dengan tisu menjadi lebih ramah bagi wisatawan.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani
