tirto.id - Presiden Cina Xi Jinping mengirimkan pesan duka kepada Kaisar Jepang Akihito atas serangkaian gempa bumi yang mengguncang negara tersebut dalam beberapa hari terakhir dengan mengesampingkan perselisihan di antara dua negara.
Melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Cina, Presiden Xi menyatakan duka yang mendalam kepada para korban serta berharap rakyat Jepang bisa mengatasi kesulitan-kesulitan mereka dan membangun kembali rumah-rumah mereka.
“Xi mengaku terkejut atas berita gempa yang menyebabkan hilangnya nyawa dan kerusakan fasilitas lainnya,” kata Kemlu Cina, seperti di kutip kantor berita Antara, Selasa, (19/4/2016).
Gempa bumi yang mencapai 7,3 Skala Richter itu mengguncang Pulau Kyushu di wilayah barat daya Jepang sejak Kamis lalu dan menewaskan sedikitnya 42 orang serta memaksa sejumlah perusahaan besar menutup pabrik mereka.
Sementara itu, sekitar 30.000 orang dari regu penyelamat memeriksa reruntuhan untuk mencari orang-orang yang masih hidup dan membagi-bagikan makanan kepada mereka yang tak dapat kembali ke rumah-rumahnya yang rusak akibat gempa sejak Kamis, (14/4/2016). Gempa terbesar terjadi di dekat kota Kumamoto pada Sabtu pagi, (16/4/2016).
"Masih ada orang-orang yang hilang. Kami ingin melanjutkan usaha-usaha kami menyelamatkan orang-orang dan memberi prioritas pada mereka yang hidup," kata Perdana Menteri Shinzo Abe kepada parlemen, sambil menambahkan bahwa ia ingin menyatakan kawasan itu sebagai zona bencana.
Cina sebagai negara ekonomi terbesar kedua di dunia dan Jepang sebagai negara ekonomi terbesar ketiga memiliki sejarah politik yang rumit. Hubungan keduanya tegang karena sejarah serangan Jepang terhadap Cina pada Perang Dunia II dan konflik klaim atas gugusan pulau tak berpenghuni di Laut Cina Timur.
Akhir-akhir ini hubungan kedua negara mencair melalui pertemuan antara Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Xi. (ANT)
