tirto.id - Pekan ketiga Liga Inggris 2018/2019 menghadirkan laga Wolverhampton vs Manchester City di Stadion Molineux, Sabtu (25/8/2018) pukul 18.30 WIB. Laga ini merupakan duel antara juara Liga Championship melawan juara bertahan Liga Inggris musim lalu.
Wolverhampton menjadi salah satu tim promosi yang paling disorot musim ini. Ruben Neves dan kolega menjuarai Championship dengan torehan 99 poin musim lalu. Promosi ke divisi teratas, skuat asuhan Nuno Espirito Santo itu pun lebih diunggulkan dibanding dua tim promosi lainnya, Cardiff City dan Fulham.
Meskipun demikian, lawan Wolves di laga Sabtu malam nanti adalah juara Liga Inggris, Manchester City. Skuat asuhan Pep Guardiola itu menjuarai liga dengan raihan 100 poin musim lalu, unggul 19 poin dari pesaing terdekatnya, Manchester United. Rekor 106 gol City pada musim lalu pun cukup membuat was-was klub mana pun, apalagi tim promosi seperti Wolves.
Akan tetapi, kubu tuan rumah patut menegakkan kepala jika menilik rekor juara Championship vs juara bertahan Liga Inggris dalam dua musim terakhir. Dalam dua musim terakhir Liga Inggris, juara bertahan selalu takluk dalam laga tandang melawan juara Championsip.
Pada musim 2016/2017, juara bertahan Leicester City takluk 0-1 dari Burnley di Stadion Turf Moor. Sedangkan musim 2017/2018, juara bertahan Chelsea dipermalukan 0-3 di kandang Newcastle United.
Menilik tren bersejarah tersebut, Wolves patut untuk optimistis. Kendati demikian, melawan The Citizens akan jauh lebih sulit daripada melawan Leicester pada musim 2016/2017 atau melawan Chelsea pada musim 2017/2018. Pasalnya, kedua juara bertahan tersebut memang menunjukkan penurunan performa setelah menjadi juara. Hal demikian tidak terjadi pada skuat asuhan Pep Guardiola.
Mengawali musim dengan status juara bertahan, Sergio Aguero dan rekan-rekan tidak menunjukkan penurunan performa. The Citizens malah sukses menebar ketakutan di awal musim dengan dua hasil positif. Manchester Biru memimpin klasemen sementara setelah menang tandang atas Arsenal (12/8) dan membantai Huddersfield 6-1 (19/8). Anak asuh Pep Guardiola pun memimpin klasemen dengan enam poin dan selisih gol +7.
Jika melihat performa City, Wolves punya kesempatan tipis untuk melanjutkan tren positif juara Championship. Apalagi klub yang bermarkas di Stadion Molineux itu baru mengumpulkan satu poin hingga pekan kedua. Wolves imbang ketika mengawali musim dengan menjamu Everton (11/8), lalu kalah saat bertandang ke Leicester (18/8) pekan lalu.
Manajer Nuno Espirito Santo pun mengakui bahwa anak asuhnya belum menunjukkan performa maksimal. Manajer asal Portugal itu menyebut permainan anak asuhnya belum padu menyusul kedatangan pemain-pemain baru seperti Rui Patricio, Willy Boly dan Joao Moutinho.
“Ada beberapa hal yang perlu kami tingkatkan sebagi tim, untuk mengintegrasikan para pemain baru. Hari ini [lawan Leicester], cara bermain kami membuat saya bangga, tapi tentu saya tidak senang dengan hasilnya,” ucap manajer berusia 44 tahun tersebut setelah laga kontra Leicester.
Dalam laga melawan Leicester, Wolverhampton gagal mencuri poin kendati tampil lebih dominan. Ruben Neves dan kolega pun kurang beruntung dengan tiga kali membentur mistar dalam laga tersebut. Berkaca dari laga ini, Nuno Espirito Santo menegaskan bahwa timnya harus lebih klinis dalam laga berikutnya.
Sementara itu, Manchester City sedang dalam momentum yang berlainan dari kubu tuan rumah. Rival Manchester United itu sukses menyapu bersih dua laga perdana. Jelang melawan Wolves, The Citizens pun terbantu oleh sedang moncernya bintang mereka, Sergio Aguero.
Penyerang internasional Argentina itu berhasil mencetak hat-trick pekan lalu. Diduetkan bersama Gabriel Jesus, Aguero sukses menyarangkan tiga gol dan satu assist untuk mengandaskan Huddersfield.
Manchester City sendiri lebih diunggulkan jika menilik rekor pertemuan mereka melawan Wolves. Dari lima laga terakhir, The Citizens menang empat kali dan kalah sekali.
Editor: Ikhsan Abdul Hakim
