tirto.id - Prancis mengatakan akan membantu pencarian pesawat EgyptAir yang hilang dalam perjalanan dari Paris ke Kairo yang membawa 15 warga negara Prancis dengan mengirim kapal dan pesawat, kata Menteri Luar Negeri Jean-Marc Ayrault, Kamis (19/5/2016).
"Semua harus dilakukan untuk menemukan pesawat itu, itu sebabnya kami berkoordinasi dengan pihak berwenang Mesir [...] kami memobilisasi dan siap mengirim militer, pesawat dan kapal, untuk mencari pesawat ini," kata Ayrault kepada wartawan setelah pertemuan dengan Presiden Prancis Francois Hollande.
Menteri Transportasi Alain Vidalies menambahkan bahwa tidak ada kargo di pesawat Airbus A320 itu, demikian seperti dikutip dari kantor berita Reuters.
Sebelumnya, maskapai nasional Mesir EgyptAir menyatakan salah satu pesawatnya yang tengah terbang dari Paris menuju Kairo menghilang dari pantauan radar di atas Laut Tengah. Pesawat yang terbang pada ketinggian 37.000 kaki (11.280 meter) itu hilang begitu masuk wilayah udara Mesir.
Pesawat ini diketahui mengangkut 59 penumpang yang terdiri dari 15 orang Prancis, 30 orang Mesir, 1 orang Inggris, 1 orang Belgia, 2 orang Irak, 1 orang Kuwait, 1 orang Saudi, 1 orang Sudan, 1 orang Chad, 1 orang Portugis, 1 orang Aljazair, 1 orang Kanada, serta 10 awak kabin pesawat.
EgyptAir sendiri telah menyatakan bahwa pusat krisis mereka telah bekerja sama dengan pihak yang berwenang, dan berjanji akan mengeluarkan informasi tambahan jika telah tersedia. Maskapai itu juga telah menyediakan dokter, penerjemah dan semua layanan yang diperlukan untuk anggota keluarga penumpang selama mereka berada di bandar udara Kairo.
Di sisi lain, pemerintah Mesir tengah berusaha keras mengumpulkan informasi teknis terkait kondisi pesawat Airbus A320 milik EgyptAir tersebut. Mereka juga telah mengerahkan tim pencari dan penolong (SAR) untuk mencari pesawat tersebut.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara
