Prabowo Sowan Rachmawati, Bahas Pertemuannya Dengan Mega & Jokowi

tirto.id - Usai bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menemui adik Megawati, Rachmawati Soekarnoputri di kediamannya, Jalan Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (27/7/2019) sore.

Prabowo datang menumpangi mobil Toyota Alphard berwarna putih dan bernomor polisi B 108 PSD sekira pukul 16.30 WIB. Ia langsung masuk ke dalam rumah Rachmawati dan melaksanakan pertemuan tertutup.

Selang satu jam lebih, Prabowo pun keluar dari rumah Rachmawati yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

"Yang penting ini bukan nasi goreng tapi nasi liwet," canda Rachmawati usai pertemuan.

Prabowo yang mengenakan kemeja safari mengatakan pertemuan ini membahas masalah-masalah yang sedang menarik perhatian saat ini. Namun, ia tak menjelaskan apa saja yang dianggapnya menarik itu.

"Loh beliau kan dewan pembina Partai Gerindra, Wakil Ketua Umum ya kita bahas masalah-masalah yang menarik aja bagi kami," ucap Prabowo singkat.

Sementara itu, Rachmawati menjelaskan bahwa pertemuan di sore akhir pekan ini membahas masalah-masalah yang sedang dihadapi negara ini.

Keduanya juga membahas pertemuan Prabowo dengan Megawati pada Rabu 24 Juli 2019 lalu. Kata Rachmawati, Prabowo sudah melapor kepadanya untuk bertemu kakak kandungnya itu.

Begitu pula dengan pertemuan Prabowo dengan presiden terpilih, Joko Widodo sebelumnya.

"Oh ya tentu kan sudah disampaikan kepada saya sebelum pertemuan itu, kemarin ya ketemu aja ya begitu," kata Rachmawati.

"[...] Ada pertemuan diundang ya dateng. Gitu juga waktu di MRT ya ketemu pak Jokowi diundang ya ketemu bicara ringan aja kok," tambahnya.

Rachmawati membantah pertemuan kali ini membahas arah Partai Gerindra setelah Pilpres 2019, apalagi setelah Gerindra dikabarkan akan merapat ke koalisi Jokowi-Ma'ruf. Namun, Rachmawati menyarankan Gerindra tetap berada di luar pemerintahan saat ini.

"Kalau dilihat dari positioning visi misi [Gerindra] memang ada baiknya kita berada di luar sistem [pemerintahan] sekarang karena sulit memadukan [visi misi]," kata Rachmawati.

"Sekarang ini yang berlangsung adalah knowledge liberal kapitalistik, sedangkan Gerindra punya misi membangun masyarakat adil makmur sesuai nama koalisi. Itu ya perbedaannya ya," pungkasnya.