tirto.id - Selama masa kehamilan, para ibu hamil akan kerap mengalami kesulitan untuk mendapatkan kenyamanan ketika tidur. Dengan perut yang semakin membesar, posisi tidur ibu bisa menjadi serba salah. Terlebih, ibu hamil tidak memiliki keleluasaan untuk bergerak mengubah posisi tidur. Lantas, seperti apakah posisi yang tepat bagi ibu hamil untuk tidur?
Selama kehamilan, American Pregnancy Association merekomendasikan ibu hamil untuk tidur dengan posisi SOS atau tidur dengan posisi miring kiri. Lebih lanjut, posisi miring kiri adalah posisi yang sebaiknya para ibu hamil pilih sebab dengan cara itu, darah dan nutrisi yang mencapai plasenta dan bayi akan semakin banyak.
Tidak hanya itu, Healthline menuliskan posisi tidur miring ke kiri dapat menghilangkan tekanan pada hati dan ginjal. Dengan hal ini, akan ada banyak ruang untuk berfungsi dengan baik, hingga membantu masalah pembengkakan di tangan, pergelangan kaki, dan kaki Anda.
Ketika tidur dengan posisi ini, coba lah untuk menekuk kaki dan lutut, dan jaga untuk tetap tertekuk selama tidur. Selain itu, letakkan bantal di antara kedua kaki Anda.
Sementara itu, posisi ini juga dianjurkan bagi para ibu hamil yang mengalami sakit punggung. Namun, Anda bisa juga meletakkan bantal di bawah perut saat tidur dengan posisi miring.
Namun, meski posisi miring ke kiri merupakan posisi yang tepat dilakukan, tidak ada salahnya bagi para wanita hamil untuk mengubah posisi menjadi miring ke kanan. Sebuah penelitian tahun 2019 menunjukkan, miring ke kiri maupun ke kanan memiliki keamanan yang sama.
Apakah ada posisi tidur yang harus dihindari?
Para ahli tidak menyarankan bagi para ibu hamil untuk tidur telentang dan tengkurap. Namun, hal tersebut dapat disesuaikan dengan usia kehamilan dan besar kecil ukuran perut. Berikut adalah penjelasannya dilansir dari Medical News Today:
1. Tidur tengkurap
Banyak wanita hamil khawatir tidur dengan posisi tengkurap akan membahayakan janin yang sedang berkembang. Namun, rahim melindungi janin dengan baik. Anda dapat tidur dengan posisi tengkurap saat usia kandungan Anda kurang dari satu trimester.
Saat kehamilan berlanjut, kebanyakan wanita mendapati bahwa tidur dengan posisi ini adalah sulit karena perut yang semakin membesar. Untuk wanita yang masih lebih suka tidur dengan posisi tengkurap, tidak perlu khawatir. Pasalnya hal ini tidak membahayakan bayi. Sementara, Anda juga dapat menggnakan beberapa bantal tidur untuk membantu tidur dengan posisi tengkurap.
2. Tidur telentang
Pada trimester ketiga dan selanjutnya, tidur dengan posisi telentang akan memberi tekanan pada pembuluh darah utama yang mengantarkan darah ke rahim. Tekanan ini dapat menurunkan suplai oksigen ke janin. Hal ini juga dapat meningkatkan gejala yang tidak menyenangkan, seperti pusing dan mulas, pada wanita.
Sebuah studi yang dilakukan tahun 2019 mengaitkan tidur telentang selama kehamilan dengan peningkatan risiko lahir mati. Penelitian lain telah sampai pada kesimpulan yang sama. Namun, penelitian ini melihat posisi di mana seorang wanita hamil tertidur daripada posisi perpindahan yang ia buat saat tidur. Ada sedikit bukti bahwa menggulingkan punggung secara tidak sengaja selama kehamilan akan menyebabkan kerusakan yang berlangsung lama. Akibatnya, tidak semua ahli setuju dengan saran untuk menghindari tidur telentang.
Sementara, wawancara yang dilakukan oleh Universitas Utah dengan tiga spesialis kehamilan berisiko tinggi mencatat bahwa wanita yang tidur telentang memiliki resiko kelahiran mati tetap rendah. Mereka menyatakan bahwa penelitian yang menghubungan tidur dengan posisi telentang dengan kematian saat melahirkan tidak melihat faktor-faktor lain.
Untuk tetap aman selama tidur telentang, ibu hamil dapat mencoba menggunakan bantal untuk menopang tubuhnya. Gunakan bantal sebagai senderan dan letakkan bantal tersebut di belakang punggung Anda. Posisikan senyaman mungkin.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yulaika Ramadhani
