tirto.id - Kepolisian Resor (Polres) Jakarta Pusat menyiagakan 300 personel di kawasan Masjid Istiqlal untuk mengamankan rencana aksi bela ulama 96, yang berlangsung hari ini, Jumat (9/6/2017).
"Kalau di Masjid Istiqlal hanya 300 personel," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto di Istiqlal, Jumat (9/6).
Lebih lanjut Suyudi menjelaskan, selain 300 personel, pihaknya juga menyiapkan sejumlah personel tambahan. "Iya tetap ada personel yang sudah kita siapkan," katanya.
Menurut dia, personel tersebut disiapkan untuk mengantisipasi kejadian di lapangan menyusul pernyataan Ketua Presidium 212, Ansufri Idrus Sambo yang mengaku akan tetap menggelar aksi dengan membawa enam mobil komando.
Kendati demikian, Suyudi mengaku sampai saat ini belum terlihat adanya pergerakan massa aksi secara massif seperti aksi-aksi sebelumnya.
"Nanti kita lihat, kita belum monitor ke arah sana yang jelas kan rencananya kan hanya di dalam masjid," katanya.
Menurut Suyudi, sampai saat ini peserta aksi juga belum memiliki izin, baik dari Polda Metro Jaya maupun pihak Masjid Istiqlal.
"Perizinan kan ke Polda. Tapi yang kami monitor sampai hari ini sih tidak ada izin. Artinya bahwa dari pihak Masjid Istiqlal sendiri tidak mengizinkan. Jadi kita menyesuaikan dengan pihak masjid aja," katanya.
Berdasarkan pantauan Tirto, sejak pukul 11.30 WIB, belum ada pergerakan massa yang massif seperti halnya aksi-aksi bela ulama sebelumnya. Jumlah pengunjung Masjid Istiqlal pun relatif normal saat salat Jumat.
Namun, Ketua Presidium 212 Sambo Ansufri memang terlihat mengikuti salat Jumat di Masjid Istiqlal bersama sejumlah petinggi Front Pembela Islam (FPI) dan sebagian massa aksi.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Alexander Haryanto
