tirto.id - Pia Zebadiah dan Maria Febe Kusumastuti, pebulutangkis putri Indonesia, merencanakan untuk gantung raket usai berlaga di Indonesia Open 2016 alias BCA Indonesia Open Super Series Premier (BIOSSP) yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, selama 30 Mei hingga 5 Juni 2016.
Pia mengatakan bahwa alasan terbesar atas keputusan itu karena Rizky Amelia Pradipta, pasangannya kala bertanding, sudah absen sejak 2015 lalu. Atlet berusia 27 tahun itu belum merencanakan karier lanjutan usai pensiun, namun dirinya akan berfokus pada program kehamilan. Sedangkan Maria Febe mengungkapkan bahwa alasannya untuk pensiun karena absen di dua turnamen besar tahun 2017 dan 2018 mendatang.
“Sebenarnya suami sudah mengizinkan saya bermain hingga Olimpiade Rio 2016. Saya hanya ingin menikmati pertandingan dan tidak ada target khusus pada Indonesia Terbuka kali ini. Tadi saya masuk lapangan saya teringat dengan Piala Uber 2008. Saat itu seluruh pentonton mengelu-elukan saya yang turun sebagai tunggal ketiga,” kata Pia.
Peluang istri dari Nova Ferdian itu untuk mewakili Indonesia di nomor ganda putri pupus setelah Rizky masuk pelatnas Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di tahun 2015. Pia mengaku banyak dinamika yang mewarnai perjalanan kariernya di dunia bulu tangkis dan berjanji akan menceritakannya di akun instagram miliknya.
Sementara itu, Maria Febe mengatakan masih akan bermain di turnamen lokal sebelum akhirnya benar-benar berhenti bermain bulu tangkis. Ia mengakui keinginan untuk gantung raket sudah muncul dari dua tahun yang lalu, tetapi urung dilakukan karena masih ada Kejuaraan Dunia 2015 yang digelar di Indonesia, termasuk juga Indonesia Open tahun ini.
Atlet berusia 26 tahun itu menuturkan bahwa kesempatannya untuk bermain di SEA Games 2017 dan Asian Games 2018 telah tertutup. Hingga di penghujung kariernya, Maria Febe belum sekalipun memiliki kesempatan utnuk bermain di Piala Sudirman dan Olimpiade.
Untuk rencana ke depan, Maria Febe belum bersedia untuk mengungkapkannya. “Ada sesuatu yang akan saya ambil, lihat ke depanlah,” katanya.
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Iswara N Raditya
