tirto.id - Jam baru menunjukkan pukul 7 pagi, tapi warga di Rusun Jatinegara Barat sudah semangat berkumpul di Tempat Pemungutan Suara 34. TPS ini terletak di lantai dasar rusun, tepat di depan Sekretariat Karang Taruna RW 09. Ada 737 pemilih yang terdaftar di TPS ini, terdiri dari 370 lelaki dan 367 perempuan. TPS ini ditujukan untuk pemilih yang tinggal di menara B.
Sedangkan untuk warga yang tinggal di menara A, disediakan TPS 33 yang juga terletak di lantai dasar. Ada 742 pemilih di sini, terdiri dari 400 lelaki dan 342 perempuan.
Beberapa ibu terlihat melakukan aktivitas seperti biasa. Ada yang bermain bersama anak, ada pula yang baru datang dari pasar. Mereka bilang akan mencoblos setelah selesai memasak.
Petugas KPPS aktif memanggil warga untuk mendaftar coblosan. Sesekali Sanuani, ketua TPS 34, memberikan imbauan terkait teknis pencoblosan.
"Pencoblosan hanya sah pakai paku. Tidak boleh pakai pensil, apalagi pakai rokok ya."
Salah satu warga yang enggan menyebut namanya, memprediksi pemenang di TPS 34 akan diperebutkan dua kandidat: Agus dan Anies.
"Kalo Ahok mah susah menang di sini, banyak yang gak suka sama dia," katanya.
Sedangkan Suhayat, salah satu pemilih, hanya tersenyum saja sewaktu ditanyakan siapa jagoannya. "Yang penting sudah berpartisipasi, semoga terbaik lah yang jadi," katanya sembari menunjukkan jempol kirinya yang baru dicelup tinta.
Rusun Jatinegara Barat menampung para korban gusuran Kampung Pulo. Ada sekitar 520 unit di rusun ini. Penggusuran warga Kampung Pulo berjalan dengan alot. Beberapa kali terjadi bentrokan, yang terbesar terjadi pada 20 Agustus 2015.
"Mau tidak mau, pasti ribut. Enggak ada jalan," kata Basuki.
Kala itu, Ahok ngotot tak akan memberikan ganti rugi, tapi akan menyiapkan rusun sebagai ganti. Rusun ini tidak gratis, penghuni harus membayar Rp300 ribu per bulan.
Penulis: Nuran Wibisono
Editor: Abdul Aziz
