tirto.id - Di smartphone kelas menengah, Samsung seakan tak memiliki celah. Galaxy J2 Pro dan Prime semisal, kedua ponsel dual SIM 4G ini tak goyah, tetap jadi favorit pengguna. Meski memiliki nama serupa, keduanya beridentitas berbeda. Berikut perbedaan Samsung Galaxy J2 Pro dan Galaxy J2 Prime.
Galaxy J2 Prime diperkenalkan pada November 2016 lalu. Informasi harga di situs Samsung Indonesia, perangkat itu dibanderol Rp1,599 juta. Sementara Galaxy J2 Pro, ponsel berlayar AMOLED ini telah dirilis untuk versi 2018. Samsung Galaxy J2 Pro (2018) dilepas pada bulan Januari lalu dengan harga Rp1,899 juta.
Perbedaan Samsung Galaxy J2 Pro dan Galaxy J2 Prime
Perbedaan antara Galaxy J2 Pro dan Galaxy J2 Prime tak hanya soal harga. Pada beberapa komponen, J2 pro unggul atau ditingkatkan, senada dengan harganya yang sedikit lebih mahal. Perbedaan keduanya bisa dicermati dari komponen layar, chipset, memori, dan sistem operasi.
1. Layar
Kedua ponsel sama-sama mengusung layar 5 inci, rasio "lawas" 16:9, 66% screen-to-body ratio, kerapatan 220 piksel per inci, dan resolusi layar 540 x 960 piksel. Meski serupa namun tipe layar berbeda.
Galaxy J2 Pro (2018) menggunakan tipe Super AMOLED sementara seniornya masih PLS TFT. Tipe AMOLED memiliki kecerahan sangat tinggi dan membuat warna hasil foto atau video tampak stabil berkat adanya pengaturan warna RGB. Teknologi layar ini menghemat daya hingga 40% dan tetap terlihat jernih meski terpapar sinar matahari.
TFT adalah tipe layar umum dan dipakai di perangkat ponsel yang menggunakan teknologi LCD untuk menghadirkan resolusi serta kedalaman warna. TFT memiliki kelebihan tampilan tajam dan respon sentuh cepat namun boros konsumsi baterai.
2. Chipset
Pada komponen jeroan, kedua ponsel mengusung komponen berbeda baik itu chipset dan GPU. Galaxy J2 mengandalkan teknologi dari Qualcomm lewat chipset Snapdragon 425 quad-core 1,4GHz dan unit pemroses grafis Adreno 308.
Sedikit informasi, jeroan Galaxy J2 Pro (2018) itu serupa milik Xiaomi Redmi 5A yang dijual jauh lebih terjangkau (Rp999 ribu).
Galaxy J2 Prime mengandalkan teknologi dari MediaTek lewat chipset MT6737T quad-core speed dikunci 1,4GHz. Pada sektor unit pemroses grafis, ponsel ini tidak mengadopsi milik Adreno melainkan Mali-T720MP2.
3. Memori
Bagi pengguna yang suka menyimpan banyak file di ponsel, komponen ini patut diperhitungkan. Memori mepet kerap bikin frustasi bila kepenuhan. Galaxy J2 Pro unggul untuk urusan ini. Ada dua alasan mengapa pengguna harus memilih ponsel itu jika mempertimbangkan komponen memori.
Pertama, Galaxy J2 Pro menghadirkan memori internal 16GB sementara seniornya hanya 8GB. Patut diingat, memori internal ponsel tidak sepenuhnya "utuh" sekian GB sebab dipakai sebagian untuk system.
Dari 16GB kapasitas memori internal Galaxy J2 Pro, hanya 9,7GB tersisa setelah dipakai system. Sementara Galaxy J2 Prime, dari 8GB kapasitas memori awal, hanya tersisa 3,3GB.
Kedua, Galaxy J2 Pro memiliki slot kartu dedicated. Artinya, pengguna Galaxy J2 Prime wajib gigit jari sebab slot micro SD di perangkat itu memakan jatah slot SIM 2. Pengguna harus memilih kombinasi SIM 1 + SIM 2 atau SIM 1 + microSD.
Kartu microSD di kedua ponsel bisa diisi hingga 246GB. Sementara untuk random access memory, baik Galaxy J2 Pro dan Galaxy J2 Prime disuntik Samsung RAM berkapasitas nanggung, 1,5GB.
4. Sistem Operasi
Karena mendapat pembaruan, Galaxy J2 Pro (2018) hadir dengan sistem operasi terkini, Android 7.1 atau Nougat. Sementara perangkat yang lebih tua, hanya dibekali Android 6.0 Marshmallow. Belum diketahui apakah kedua ponsel bakal menerima pembaruan versi OS dalam waktu dekat.
Galaxy J2 Pro (2018) hadir dalam warna emas, hitam, dan biru. Sementara Galaxy J2 Prime menawarkan warna hitam, perak, dan emas. Bila melihat dari penamaannya, ponsel di keluarga Galaxy J2 ini sepertinya hadir dengan tujuan berbeda. Prime adalah lini utama J2, sementara untuk peningkatan komponen diwakili lini Pro.
