tirto.id - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun ini, sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Hal tersebut dijelaskan Kepala Seksi Data dan Teknologi Informasi Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY, Dwi Agus Muchdiarto.
Menurutnya, pada tahun ini, peserta PPDB tidak perlu mengambil token atau pin di sekolah yang dituju. Siswa bisa mengambil token di sekolah terdekat dari rumah atau tempatnya berada.
Token adalah kombinasi angka yang digunakan sebagai password oleh masing-masing calon peserta didik dalam PPDB.
"Siswa bisa mengambil token yang terdekat dia berada di mana, yang jelas harus SMA atau SMK di DIY yang menjadi peserta PPDB online. Jadi sangat mudah dan bebas," kata Dwi Agus di Yogyakarta, Senin (28/5/2018).
Selanjutnya, untuk pemindahan atau penggantian pilihan sekolah bisa dilakukan untuk ketiga pilihan, tidak hanya pilihan kedua dan ketiga. Tahun lalu, sekolah pilihan pertama tidak bisa diganti, tapi tahun ini peserta bisa mengganti ketiga pilihannya.
Namun, peserta yang akan mendaftar ke SMA juga harus mengganti pilihan ke SMA, tidak bisa mengganti ke SMK dan sebaliknya. Jadi, pilihan pertama, kedua, dan ketiga harus satu jenjang, SMA atau SMK.
Akan tetapi, Agus melanjutkan, siswa diberi satu kesempatan untuk pindah pilihan dari SMA ke SMK atau sebaliknya.
"Tahun lalu setelah daftar SMA tidak bisa pindah SMK, sekarang boleh. Tapi hanya diberi kesempatan satu kali, setelah pindah mau balik lagi ke pilihan semula itu tidak boleh," ujar Agus.
Selain hanya boleh pindah satu kali, pemindahan pilihan itu hanya bisa dilakukan satu hari sebelum penutupan pendaftaran. Setelah itu, sudah tidak lagi diberi kesempatan untuk pindah pilihan maupun pindang jenjang.
Pendaftaran PPDB online SMA di DIY dimulai pada 3-5 Juli 2018. Hari terakhir pendaftaran dibuka sampai pukul 16.00 WIB. Seleksi akan dilakukan pada hari yang sama dan hasilnya akan diumumkan pada 6 Juli 2018 pukul 10.00 WIB. Daftar ulang bagi siswa yang diterima dilakukan pada 9-10 Juli 2018 sampai dengan pukul 14.00 WIB.
Menurut Agus, sejumlah kebijakan yang dibuat tersebut berdasarkan evaluasi dan masukan dari pelaksaan tahun lalu.
"Perbedaan ini tidak mempersulit tapi mempermudah, bahkan mungkin nanti untuk pendaftaran bisa dilakukan dari seluruh dunia, misalnya untuk yang lagi liburan begitu. Yang penting bisa print out bukti pendaftarannya," pungkas Agus.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra
