tirto.id - Pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) 15 di Tebet, Jakarta Selatan terlihat diperketat dua kali lipat. Hal ini dikarenakan penumpukan anggota Relawan NKRI di daerah tersebut.
Satu orang tentara terlihat duduk bersebelahan dengan dua orang polisi. Seorang polisi tersebut sibuk menelepon sambil melihat keadaan sekitar. Sementara satu tentara berdiri siaga di depan pintu masuk TPS.
"Seharusnya setiap TPS diamankan satu tentara dan satu polisi. Tapi di sini masing-masing dua," ujar Wakapolsek Tebet AKP Budi Setiyono kepada Tirto.
Ia mengatakan penggandaan ini dilakukan diTPS-TPS yang terdapat penumpukan massa. Untuk diketahui, TPS 15 ini adalah salah satu TPS yang dijaga oleh 11 orang Relawan NKRI dari Surabaya.
Hingga saat ini pengamanan di sekitar TPS dapat dikatakan berjalan aman. Para relawan diperbolehkan mengikuti berjalannya pencoblosan selama dapat menjaga ketertiban.
Tepat di depan pintu masuk terdapat larangan pada selembar kertas putih A1 yang ditempel pada papan bertuliskan "Bukan pemilih dilarang masuk".
"Sampai sekarang kita koordinasi aman dan dapat bekerja sama dengan baik, yang penting area pencoblosan steril," katanya.
Nurul Huda, anggota TNI Angkatan Darat Koramil Tebet membenarkan pengamanan yang diperketat pada daerah TPS 15.
Pegamanan ini ini dikarenakan TPS 15 berdekatan dengan Masjid Al Ittihad yang menjadi pusat para relawan NKRI dan peserta Tamasya Al-Maidah.
"Saya berjaga sudah 4 hari, dua hari belum tidur. Antisipasi kalau ada gerakan yang dirasa membuat situasi tidak kondusif," katanya.
Namun ia mengatakan hingga saat ini belum ada gerakan yang mengkhawatirkan. "Kami belum menemukan adanya intimidasi dari pihak manapun," imbuhnya.
Penulis: Aditya Widya Putri
Editor: Akhmad Muawal Hasan
