tirto.id - Berlangsungnya uji coba penghapusan kebijakan 3-in-1 yang diterapkan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta pada hari ini membuat intensitas kendaraan yang melintas di sepanjang jalan Sudirman dan MH Thamrin terpantau lebih padat dari sebelumnya.
Jalan MH Thamrin terpantau lebih banyak didominasi oleh kendaraan pribadi. Sementara itu, Jalan Jenderal Sudirman menuju Semanggi terpantau padat. Kepadatan kendaraan yang mayoritas milik pribadi tersebut terlihat sejak di Bundaran Hotel Indonesia.
“Bundaran HI biasanya tidak sepadat itu, hari ini lebih padat, dan lebih banyak kendaraan pribadi dari pada taksi," kata Monica, salah seorang karyawan swasta di kawasan Monas.
Monica, yang merupakan pengguna angkutan umum Trans Jakarta (TJ), mengatakan bahwa ia melewati jalan tersebut setiap hari. Ia mengatakan kebijakan tersebut menyebabkan keterlambatan TJ untuk sampai ke halte.
Meski demikian, Monica setuju dengan kebijakan tersebut karena bisa memudahkan pengguna jalan.
"Sebenarnya tidak terlalu berpengaruh bagi saya yang pengguna angkutan umum. Tapi lebih dimudahkan, kalau ada keperluan kantor untuk keluar sekarang tidak perlu menunggu jam 10," ujar Monica.
Ia berpendapat, penghapusan kebijakan itu juga bisa memberi pelajaran pada para joki agar lebih kreatif dalam berusaha dan bekerja. "Yang usia sekolah juga harusnya sekolah, yang bekerja juga cari pekerjaan lain, banyak pekerjaan lainnya," pungkas Monica.
Pantauan di lokasi menujukkan macet juga terjadi di tol dalam kota dari arah Taman Mini menuju Semanggi. Volume kendaraan padat sejak pintu Tol Taman Mini hingga pintu keluar UKI. Setelah itu, tol terpantau padat mulai dari BNN hingga pintu keluar Semanggi.
Selepas gerbang tol Semanggi, tol terpantau lancar. Sementara itu, joki 3-in-1 yang kerap terlihat di pinggir Jalan Gatot Subroto di daerah Tegal Parang hari ini tidak terlihat. (ANT)
