tirto.id - Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDIP) mengangkat isu reklamasi Teluk Jakarta dalam proses ujian calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung oleh partai moncong putih dalam pertarungan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto mengatakan, alasan diangkatnya isu tersebut adalah sebagai bagian dari tes terhadap kesensitifan para calon terhadap permasalahan yang sedang dihadapi warga Jakarta.
"Karena itu isu yang sedang hangat sekarang,” kata Hasto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP di Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Hasto juga mengatakan, tes tersebut nantinya diharapkan mampu menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan mampu membangun politik yang beradab.
Dalam proses uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test itu, kata dia, para calon juga akan dinilai melalui uji wawancara, kemampuan mengatasi hambatan, intelektualitas, manajerial, kepemimpinan, dan integritas.
Setelah itu, ujar Hasto, akan ada rekomendasi dari panitia penjaringan yang menggunakan metodologi penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
"Nanti hasilnya ada yang direkomendasikan, direkomendasikan dengan catatan, dan yang ditolak. Ini adalah penilaian yang obyektif, akan dipadu juga dengan hasil interview," kata Hasto.
Hasto menerangkan, dalam tes tersebut, sebanyak 26 peserta calon gubernur dan wakil gubernur telah hadir dari total 35 calon yang mendaftar di DPD PDIP untuk ikut serta dalam Pilkada DKI yang akan berlangsung pada Februari 2017.
Para peserta yang telah hadir, kata Hasto, terdapat sejumlah tokoh dan politisi nasional seperti Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga Uno, Abraham Lunggana atau haji Lulung, dan Mischa Hasnaeni Moein atau yang sering dipanggil Wanita Emas.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Abdul Aziz
