tirto.id - Lebih dari sebulan ISIS belum juga bisa ditaklukkan. Serangan pasukan keamanan Irak pada Senin (21/11/2016) baru berhasil merebut kembali enam desa di tenggara dan utara kota Mosul. Sementara pasukan khusus melanjutkan pertempuran melawan ISIS untuk membersihkan daerah-daerah yang sebelumnya dibebaskan dari ISIS di bagian timur kota.
Menurut pernyataan Komando Operasi Gabungan (Joint Operations Command/JOC), Tentara Divisi Lapis Baja ke-9 melanjutkan pergerakan menuju Mosul dan berhasil membebaskan desa al-Salamiyah, al-Hmeirah dan Twajnah al-Jadida, sekitar 20 kilometer di tenggara Mosul setelah bentrokan sporadis dengan militan ISIS.
Di utara Mosul, Divisi Lapis Baja ke-9 dan sekutunya dari unit paramiliter Sunni membebaskan desa al-Abbasiyah, Ortta-Kharab dan al-Salam setelah pertempuran sengit dengan militan ISIS. Kemenangan ini membuat pergerakan pasukan makin mendekati utara Mosul.
Pasukan keamanan telah bertempur untuk mendesak masuk ke sisi timur kota, di tepi kiri Sungai Tigris, tapi menghadapi perlawanan militan, yang sering kali bertempur dalam kelompok-kelompok kecil yang menyusup di belakang pergerakan pasukan Counter Terorism Service (CTS) lewat terowongan-terowongan atau menyelinap melalui lusinan rumah dan bangunan.
Pasukan dan ahli peledak juga meledakkan puluhan bom yang ditanam sebelumnya oleh ISIS.
Setelah lebih dari sebulan operasi militer melawan militan ISIS di dalam Mosul, hampir 65.000 warga sipil meninggalkan rumah mereka dan jumlahnya bertambah setiap hari menurut Kementerian Migrasi dan Pengungsi Irak.
Perdana Menteri Haider al-Abadi pada 17 Oktober mengumumkan serangan besar untuk merebut kembali Mosul, kota terbesar kedua di Irak, dari ISIS.
Sejak itu, pasukan keamanan Irak beringsut ke pinggir timur Mosul dan bergerak maju melalui rute lain di sekitar kota itu.
Awal bulan ini, ratusan komando CTS dan tentara Irak membuat kemajuan signifikan di sisi timur Mosul dan berhasil merebut kembali 10 lebih distrik dari sekitar 60 distrik di kedua sisi kota.
Mosul, sekitar 400 kilometer utara ibu kota Irak, Baghdad, telah jatuh ke kendali ISIS sejak Juni 2014, ketika pasukan pemerintah Irak meletakkan senjata mereka dan lari, memungkinkan ISIS mengambil alih wilayah bagian utara dan barat Irak menurut warta kantor berita Xinhua sebagaimana diwartakan Antara.
