tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebut telah terjadi gempa tektonik dengan magnitudo 4.2 yang mengguncang barat daya Pangandaran, Jawa Barat, Senin (28/9/2020) pukul 10.49 WIB.
Menurut Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hendro Nugroho gempa tersebut tidak berpotensi menyebabkan tsunami.
"Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=4.2. Episenter terletak pada koordinat 8.27 LS dan 108.23 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 69.53 km barat daya Pangandaran, Jawa Barat pada kedalaman 10 kilometer," ujar Hendro seperti diunggah di media sosial Instagram BMKG.
Menurut Hendro, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas penyesaran dalam lempeng Eurasia.
Hendro menambahkan, dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa ini dirasakan di wilayah Pangandaran dengan Skala Intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut.
Ia juga mengatakan, hingga pukul 11:06 WIB, berdasarkan pada hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Hendro mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @bmkgwilayah2 atau @infoBMKG), website (http://balai2.bmkg.go.id/ atau http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id).), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
Editor: Agung DH
