tirto.id - Agenda uji coba bajaj di Perumahan Bekasi Permai, Kecamatan Bekasi Timur akan dimulai pada 18-28 Oktober 2016. Ketua Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Kota Bekasi Hotman Pane mengimbau agar seluruh pihak mendukung operasional angkutan umum lingkungan jenis bajaj di wilayah tersebut.
Hal itu tak lepas dari adanya resistensi sejumlah kalangan terhadap agenda uji coba bajaj. Resistensi tersebut dilatarbelakangi adanya potensi konflik operasional bajaj dengan sejumlah ojek pangkalan dan juga pengendara becak terkait trayek yang bersingungan.
"Semua punya kebutuhan, ojek pangkalan juga ada kebutuhan. Masing-masing jangan ganggu orang usaha," kata Hotman Pane di Bekasi, Senin (17/10/2016).
Guna mengantisipasi konflik lebih lanjut dengan ojek pangkalan maupun becak, Hotman menyatakan pihaknya akan berupaya mendorong para pengendara ojek dan becak untuk beralih profesi menjadi pengendara bajaj.
Dia meyakini, animo masyarakat untuk menggunakan bajaj akan tinggi mengingat kendaraan tersebut memiliki kapasitas tampung penumpang yang lebih luas dari ojek maupun becak.
"Harga bajaj per unit Rp67 juta. Bisa dikredit melalui Koperasi Angkutan Bekasi (Koasi)," ujar Pane.
Selain itu, operasional bajaj berbahan bakar gas itu sejalan dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016 tentang penyelenggaraan angkutan lingkungan di kawasan perumahan dan kawasan tertentu di daerah. Terkait izin operasional, Hotman menjelaskan operasional bajaj di Kota Bekasi akan menjadi tanggung jawab Organda.
"Izinnya atas nama Koasi. Mereka yang jadi anggota koperasi berhak atas usaha bajaj di lingkungannya. Organda sifatnya pembinaan," ujar Pane, seperti dikutip Antara.
Oleh sebab itu para pengusaha bajaj diwajibkan mengurus keanggotaan Koperasi untuk keperluan izin trayek.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora
