tirto.id - Serangan teror di London yang terjadi pada Rabu (22/3/2017) waktu setempat telah merenggut nyawa lima orang dan sekitar 40 orang lainnya luka-luka. Ungkapan belasungkawa pun datang dari mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama terkait peristiwa ini.
"Saya turut berduka untuk korban dan keluarga mereka di London. Tidak ada aksi teror yang dapat mengguncang kekuatan dan ketahanan sekutu Inggris kami," tulis Obama di Twitter sehari setelah penyerangan, Kamis (23/3) waktu setempat.
Seperti diketahui, seorang pelaku yang diketahui identitasnya menabrakkan mobil di sepanjang trotoar di Westminster Bridge, sebuah rute lalu lintas yang ramai sekaligus tempat wisata terkenal dengan pemandangan gedung parlemen dan menara jam Big Ben.
Kelompok ISIS, melalui badan propaganda Amaq yang terhubung dengan organisasi ekstremis itu, pada Kamis mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Sebelumnya, Perdana Menteri Theresa May telah mengutuk serangan itu sebagai tindakan "sakit dan jahat".
"Teroris memilih untuk menyerang jantung ibu kota kita, di mana orang-orang dari semua bangsa, agama dan budaya datang bersama-sama untuk merayakan nilai-nilai kebebasan, demokrasi dan kebebasan berbicara," katanya.
Menurutnya, serangan tersebut merupakan yang paling mematikan di London sejak empat Islamis Inggris menewaskan 52 penumpang dan diri mereka dalam serangan bom bunuh diri melalui sistem transportasi kota pada Juli 2005, demikian yang dilansir dari Antara, Jumat (24/3/2017).
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari
