tirto.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin, (4/4/2016) mengatakan bahwa ia bersedia bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas kapan saja untuk membicarakan perdamaian kedua negara, menanggapi pernyataan yang dikeluarkan Abbas pekan lalu yang disiarkan melalui televisi.
"Beberapa hari lalu, di televisi israel, saya mendengar Presiden Abbas mengatakan bahwa jika saya mengundang dia untuk bertemu, ia akan datang," kata Netanyahu kepada Menteri Luar Negeri Republik Ceko Lubomir Zaoralek dalam satu pertemuan di Jerusalem.
Dalam wawancara televisi Israel Channel 2, Abbas juga mengatakan bersedia bertemu dengan Netanyahu untuk mewujudkan kesepakatan perdamaian.
"Saya masih mengulurkan tangan kepada Netanyahu sebab saya percaya pada perdamaian. Saya percaya orang israel mengingini perdamaian dan orang Palestina menghendaki perdamaian," kata Abbas.
"Saya mengundang dia lagi. Saya telah menjelaskan jadwal saya pekan ini, setiap hari ia bisa datang, saya ada di sini," ujar Netanyahu, seperti dikutip kantor berita Antara, Selasa, (5/4/2016).
Untuk diketahui, Israel menduduki Tepi Barat dan Jalur Gaza dalam Perang Timur 1967 dan telah menguasai kedua wilayah tersebut sejak saat itu dan tindakan tersebut mendapat banyak kecaman dari masyarakat internasional.
Beberapa babak pembicaraan perdamaian untuk mengakhiri pendudukan tersebut selalu gagal. Pembicaraan paling akhir pada April 2014 mengenai perluasan permukiman Yahudi di Tepi Barat tetap menghadapi jalan buntu. (ANT)
