Dinamika kawasan perkampungan padat nan kumuh di wilayah Jakarta Utara tidak terlepas dari potret buruh-buruh lepas yang mengais rejeki.
Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan adalah salah satu potret kehidupan nestapa para buruh-buruh lepas wanita atau kerap disebut Pekerja Rumahan yang bekerja untuk merk sepatu ternama. Kawasan ini memang banyak penduduknya bekerja di sektor informal.
Rutinitas mereka harus digadaikan dengan mengerjakan finishing sepatu--menjahit dan menempel aksesoris sepatu yang sudah setengah jadi-- dengan upah murah. Setiap pasang sepatu hanya dibayar Rp. 1000,-, tanpa jaminan keselamatan kerja dan jam kerja yang pasti.
Bagi mereka, menjadi Pekerja Rumahan adalah pilihan yang sesuai karena jika orderan banyak dapat dikerjakan di rumah masing-masing sambil mengasuh anak. tirto.id/Arimacs Wilander
Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan adalah salah satu potret kehidupan nestapa para buruh-buruh lepas wanita atau kerap disebut Pekerja Rumahan yang bekerja untuk merk sepatu ternama. Kawasan ini memang banyak penduduknya bekerja di sektor informal.
Rutinitas mereka harus digadaikan dengan mengerjakan finishing sepatu--menjahit dan menempel aksesoris sepatu yang sudah setengah jadi-- dengan upah murah. Setiap pasang sepatu hanya dibayar Rp. 1000,-, tanpa jaminan keselamatan kerja dan jam kerja yang pasti.
Bagi mereka, menjadi Pekerja Rumahan adalah pilihan yang sesuai karena jika orderan banyak dapat dikerjakan di rumah masing-masing sambil mengasuh anak. tirto.id/Arimacs Wilander
Baca juga artikel terkait BURUH LEPAS atau tulisan lainnya
Fotografer: Arimacs Wilander
Editor: Hafitz Maulana
Editor: Hafitz Maulana