tirto.id - Aprilia Racing Team Gresini mengandalkan Andrea Iannone dan Aleix Espargaro untuk mengarungi 19 seri MotoGP 2019. Kendati pabrikan asal Italia itu bukan tim unggulan di MotoGP, kiprah Aprilia patut ditunggu. Keputusan mengontrak Andrea Ianone, menunjukkan keseriusan Aprilia musim ini.
Andrea Iannone sebelumnya memperkuat tim Suzuki selama dua musim pada 2017 dan 2018. Namun, ia gagal menunjukkan performa seperti yang dilakukannya ketika masih bergabung di Ducati. Pada tahun 2015, mengendarai motor Desmosedici, Iannone berada pada musim terbaiknya dengan menduduki peringkat ke-5 di klasemen akhir.
Namun, setelah itu performanya mulai menurun. Pada 2016, Iannone finis di urutan kesembilan. Ia kemudian pindah ke Suzuki. Di musim pertamanya, Iannone gagal menunjukkan penampiilan terbaik dan hanya menduduki peringkat ke-13 di akhir musim. Dia juga gagal meraih satu pun podium dalam 19 kali race MotoGP musim tersebut, bahkan 5 kali gagal finis.
Kendati demikian, performanya perlahan-lahan mulai menunjukkan peningkatan di musim kedua. Ianone berhasil mencatat 4 kali podium, antara lain peringkat ke-3 di GP Americas (Amerika Serikat), Jerez (Spanyol), Aragon (Spanyol), dan menjadi runner up di Phillip Island (Australia).
Namun inkonsistensi permainan dan gagal finis di 4 seri membuat Ianone harus puas mengakhiri musim di peringkat ke-10 klasemen akhir MotoGP 2018, dengan gagal finis di 3 dari 4 seri penutup.
Di Sirkuit Losail Qatar, yang akan menjadi seri pembuka MotoGP 2019, Iannone pernah meraih podium pada tahun 2015, ketika masih memerkuat tim pabrikan Ducati. Sedangkan musim lalu, Iannone berhasil finis di peringkat posisi ke-9, setelah dua musim berturut-turut selalu gagal menyelesaikan balapan.
Pebalap kelahiran Vasto, Italia, 9 Agustus 1989 itu akan berpartner dengan Aleix Espargaro, yang lebih dulu bergabung dengan Aprilia, sejak musim 2017. Kendati Espargaro tak memiliki catatan yang mengesankan selama dua musim bersama pabrikan Italia itu, pengalamannya selama 10 musim berlaga di MotoGP, akan membantu Aprilia untuk berkembang dan memerbaiki performa tim.
Sementara itu, Aleix Espargaro pernah mencatat musim terbaiknya di MotoGP pada musim 2014, saat bergabung dengan tim satelit Forward Yamaha Racing Team, dengan menduduki peringkat ke-7 klasemen akhir. Pada musim yang sama, sang pebalap Spanyol meraih podium pertamanya di MotoGP, dan menjadi satu-satunya podium MotoGP yang pernah ia raih hingga saat ini.
Masih di musim 2014, Espargaro juga membuat capaian terbaiknya di Sirkuit Losail Qatar, dengan finis di peringkat ke-4. Sementara musim lalu, di sirkuit yang sama, Espargaro gagal meraup poin, setelah hanya finis di posisi ke-19.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Fitra Firdaus
