tirto.id -
Pertempuran antara pasukan militer Turki dan para Partai Pekerja Kurdi (PKK) meluas ke tenggara Turki pada Rabu (16/3/2016) waktu Jakarta. Para militan memfokuskan serangan-serangan mereka atas pasukan keamanan di kota-kota di kawasan tersebut.
Serangan tersebut merupakan aksi balasan militer Turki menanggapi pengeboman Ankara beberapa waktu lalu. Pasukan pemerintah melancarkan serangan-serangan udara ke kawasan pegunungan Qandil di bagian utara Irak, tempat pangkalan-pangkalan utama PKK yang dituduh bertanggung jawab atas pengeboman tersebut sejak Selasa (15/3/2016).
Para saksi mata mengatakan bahwa terjadi kekerasan di Diyarbakir, kota terbesar di tenggara Turki yang mayoritas penduduknya etnis Kurdi. Di kota tersebut para militan PKK memblokade jalan-jalan dan menyerang pasukan keamanan sepanjang malam dan terlihat sebuah helikopter polisi terus berpatroli.
Pihak berwenang setempat mengatakan bahwa jam malam diberlakukan di bagian Diyarbakir mulai pukul 3 pagi waktu setempat setelah militan mulai membuat barikade-barikade, menggali parit-parit dan menanam bahan peledak.
Seorang personel polisi dan tiga orang militan terbunuh di Diyarbakir dan seorang personel polisi lagi terbunuh di kota Nusaybin, tempat PKK melancarkan sebuah serangan.
“Di bagian lain di wilayah tenggara, tank-tank di pangkalan militer di kota Sirnak menyerang barikade-barikade dan parit-parit,” ungkap saksi mata yang melihat kepulan asap dari kawasan-kawasan yang digempur.
Sementara baku tembak dan ledakan-ledakan terus terdengar di beberapa sudut kota itu.
