tirto.id - Islam merupakan agama dengan pemeluk terbanyak di dunia. Sekitar 23 persen penduduk dunia memeluk agama Islam. Sementara itu, Indonesia menjadi negara dengan jumlah pemeluk Islam terbesar di dunia.
Dalam Islam, hijab merupakan salah satu hukum yang harus ditaati oleh pemeluknya. Hijab berfungsi untuk menutup aurat, bagian-bagian tubuh yang wajib ditutupi dari pandangan orang lain dengan pakaian.
Bertahun-tahun lamanya, hijab identik dengan burka yang menutupi tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki layaknya perempuan-perempuan di Arab dan Afganistan. Hijab menjadi identik dengan kaum fanatik dan puritan karena bentuk yang tidak modis dan berwarna suram.
Namun di era yang sudah terbuka dengan informasi, terutama di negara seperti Indonesia, hijab lambat laun berubah. Hijab kini tampil dengan beragam varian bentuk dan warna.
Tentu saja mengingat pasar hijab yang sedemikian besar, hijab kini mulai dilirik oleh industri fashion. Saat ini, industri hijab mulai dilakoni industri kecil dan menengah (IMK), bahkan dikreasi oleh berbagai desainer pakaian. Menurut data Kementerian Perindustrian, industri fashion muslim di Indonesia meningkat tujuh persen setiap tahunnya.
Selain terbukanya era informasi, industri hijab juga tak lepas dari berkembangnya golongan kelas menengah di Indonesia. Karena golongan kelas menengahlah yang mempunyai pilihan untuk mengikuti mode pakaian.
Industri hijab telah mengubah imaji kolot dan puritan tentang penutup aurat kaum muslim. Model-model berhijab pun marak melenggak-lenggok di atas “catwalk” dalam berbagai hijab “fashion show”.
Di dunia dan di Indonesia, selain adanya pemilihan putri kecantikan kini pun telah ada pemilihan putri kecantikan versi hijab. Semuanya karena industri busana telah melirik pilihan busana yang spesifik itu. Indonesia bahkan telah menargetkan diri untuk menjadi kiblat industri hijab pada 2020.
Foto & Teks: Rosa Panggabean
