tirto.id - Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, mengatakan jika pihaknya telah melakukan komunikasi dengan PSSI mengenai kelanjutan persiapan Piala Dunia U20 2021 yang akan dihelat di Indonesia.
Kendati demikian, pihaknya tetap akan menunggu keputusan dari pemerintah. Pasalnya, beberapa rencana perbaikan infrastruktur yang sebelumnya akan dilakukan terkendala lantaran pandemi virus Corona, COVID-19.
“Kami sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum PSSI tentang persiapan Piala Dunia U20 tahun 2021. Kami berkesimpulan akan mengikuti keputusan pemerintah tentang penanganan COVID-19 ini. Kami sepakat untuk tidak akan melanggar itu,” kata Zainudin Amali seperti dilansir Antara, Rabu (6/5/2020) malam.
Tak hanya itu, persiapan timnas U-19 yang diproyeksikan untuk Piala Dunia U20 juga terhambat. Adanya anjuran Physical Distancing yang kini diperketat menjadi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi penyebabnya.
Sebelum pandemi, Timnas U19 sempat menjalani pemusatan latihan di Thailand di bawah arahan langsung pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong. Dalam training camp tersebut, Alfeandra Dewangga dan kawan-kawan melakoni beberapa pertandingan uji coba melawan tim lokal.
“Kondisi yang kini kami hadapi adalah soal waktu ideal yang dibutuhkan untuk pemulihan yang sudah lama istirahat dari pelatihan nasional. Sementara kompetisi yang dibutuhkan pemain untuk mengasah keterampilannya pun terhenti,” lanjutnya.
Sementara itu, agenda tahun ini, seperti Piala AFF U19 dan Piala AFC U19 juga ditunda dan belum ada kepastian kapan akan digelar. PSSI berharap agar pandemi segera berakhir dan seluruh skuad Timnas Indonesia U19 bisa kembali melakukan persiapan.
Salah satu venue Piala Dunia U20, yakni Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, yang tengah direnovasi juga disetop sementara lantaran pemerintah DIY lebih fokus pada penanganan COVID-19.
“Memang kami belum bisa memutuskan kapan persiapan itu dimulai kembali. Kami akan menyesuaikan dengan keputusan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 soal kaan diizinkan untuk bisa mengadakan kegiatan,” imbuh Zainudin Amali.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
