tirto.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara meminta kepada seluruh instansi pemerintah baik kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah agar tidak menggunakan surat elektronik (email) gratis seperti Gmail maupun Yahoo.
"Hindari semaksimal mungkin menggunakan akun gratis seperti Gmail dan Yahoo, ada beberapa alasan," kata Menkominfo di Jakarta, Senin (11/12/2017).
Pertama, kata Menkominfo, terkait dengan keamanan surat elektronik. "Kedua, kalau kita menggunakan akun Yahoo maupun Gmail itu memakan bandwidth international jadi kita aksesnya itu postingnya yang ada di luar negeri balik lagi. Jadi itu ongkos bagi industri itu bagi negara devisa keluar sebenarnya," katanya.
Menurut dia, email Gmail dan Yahoo memang memberikan pelayanan yang baik karena dibuat dengan pendekatan pasar. Namun, pemerintah juga harus berpikir untuk memperbaiki sistem surat elektronik sehingga menjadi lebih baik.
Ia menyatakan, saat ini Kominfo telah meluncurkan surat elektronik mail.go.id yang dilengkapi fitur enkripsi dan juga tanda tangan digital guna menambah keamanan dan kepercayaan. Surat elektronik itu dikhususkan untuk pemerintah baik untuk kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah.
Menurut dia, surat elektronik mail.go.id merupakan pengembangan sistem pnsmail.go.id yang telah diluncurkan pada 2013 berdasarkan surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 03 tahun 2013 tentang penggunaan alamat email resmi pemerintah pada instansi pemerintah.
Menteri Rudiantara mengaku akan menggencarkan sosialisasi surat elektronik khusus pemerintah tersebut karena saat ini masih ada 90 ribuan surat elektronik milik PNS dari sekitar 4 juta PNS di Indonesia.
Ia menambahkan, mail.go.id dapat digunakan sebagai sistem surat elektronik oleh pemerintah-pemerintah daerah sehingga lebih efisien.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto
