tirto.id - Malaysia tecara resmi bekerja sama dengan perusahaan eksplorasi AS Ocean Infinity untuk mencari bangkai pesawat MH370 Malaysia Airlines yang hilang di area prioritas seluas 25.000 km persegi.
Seperti dilansir The Star, sebuah kesepakatan telah ditandatangani antara pemerintah Malaysia dan Ocean Infinity di gedung Kementerian Perhubungan pada hari Rabu, disaksikan oleh Menteri Datuk Seri Liow Tiong Lai.
Kesepakatan yang ditandatangani dengan Ocean Infinity adalah perjanjian berupa "tidak menemukan, tidak ada biaya.” Artinya, firma swasta yang berbasis di Houston, AS ini akan dibayar jika menemukan pesawat itu.
Perusahaan AS akan memulai kembali perburuan untuk pesawat Malaysian Airlines yang berpusat di Beijing itu sekitar pertengahan Januari. Operasi pencarian akan berjalan pada 17 Januari, kata Chief Executive Ocean Infinity Oliver Plunkett, yang menghadiri acara penandatanganan tersebut.
Hilangnya pesawat dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada bulan Maret 2014 dengan 239 orang itu masuk dalam jajaran misteri penerbangan terbesar di dunia.
Australia, Cina, dan Malaysia mengakhiri pencarian sebelumnya tanpa hasil pada area seluas 120.000 km persegi pada bulan Januari tahun lalu.
Pencarian terbaru ini nantinya diperkirakan selesai dalam 90 hari, kata Liow dalam sebuah konferensi pers. Kapal tersebut akan memiliki 65 awak kapal, termasuk dua perwakilan pemerintah yang diambil dari angkatan laut Malaysia.
Ocean Infinity akan dibayar $20 juta jika pesawat tersebut ditemukan dalam 5.000 km persegi, $30 juta jika ditemukan dalam jarak 10.000 km persegi, dan $50 juta jika ditemukan di dalam area seluas 25.000 km persegi. Di luar kawasan itu, Ocean Infinity akan menerima $70 juta, kata Liow.
Prioritas Ocean Infinity adalah menemukan reruntuhan, kotak hitam, atau keduanya, dan memberikan bukti yang dapat dipercaya untuk mengkonfirmasi lokasi mereka, katanya menambahkan.
Puing-puing MH370 bisa memberi petunjuk kejadian di kapal sebelum pesawat jatuh. Ada teori yang menyebutkan bahwa pesawat mengalami kegagalan mekanis.
Penyidik percaya seseorang mungkin telah sengaja menonaktifkan transponder pesawat sebelum membelokkannya ribuan mil di atas Samudera Hindia.
Setidaknya tiga keping puing-puing pesawat yang dikumpulkan dari lokasi di kepulauan Samudera Hindia dan di sepanjang pantai timur Afrika telah dikonfirmasi berasal dari pesawat yang hilang.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari
