tirto.id - Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Gani mengunjungi Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dan para wakil ketua MPR di Kompleks MPR/DPR/DPD RI Jakarta,pada Kamis pagi (6/4/2017), seperti diberitakan Antara.
Dalam pertemuannya, Presiden Afghanistan dan Ketua MPR Zulkifli Hasan membicarakan tentang demokrasi di Indonesia yang berjalan dengan baik, meski mayoritas penduduknya beragama Islam.
"Saya sampaikan walaupun Indonesia mayoritas beragama Islam, demokrasi bisa berjalan dengan baik," kata Zulkifli usai bertemu Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani.
Selain membicarakan soal demokrasi, menurut Zulkifli, Ashraf Gani juga mengundang Indonesia untuk berkunjung ke Afghanistan, berbagi pengalaman bagaimana menjalankan prinsip-prinsip demokrasi berbangsa dan bernegara serta menjaga perdamaian dengan begitu beragamnya suku, agama, dan budaya.
Kepada Presiden Afghanistan, Zulkifli menyampaikan bahwa Indonesia memiliki Pancasila yang membuat keberagaman itu menjadi kekuatan dan masyarakat Indonesia bersatu.
Ashraf Gani juga meminta dukungan kerjasama dalam bidang ekonomi, karena Afghanistan memiliki sumber daya alam yang luar biasa namun belum memiliki investasi yang cukup untuk mengolahnya.
Dalam kunjungannya, Ashraf Gani didampingi Menteri Ekonomi Abdul Sattar Murad, Menteri Pertambangan Nargis Nehan, Penasehat Senior Presiden Schah Zaman Maiwandi dan Duta Besar Afghanistan untuk Indonesia Roya Rahmani serta beberapa pejabat senior Afghanistan lainnya.
Sementara, Ketua MPR Zulkifli Hasan didampingi Wakil Ketua MPR RI EE Mangindaan, Oesman Sapta, Hidayat Nur Wahid dan Mahyudin, dan pimpinan fraksi-fraksi MPR. Ashraf Gani dan Zulkifli Hasan menggelar pembicaraan bilateral di Ruang Delegasi Gedung NUsantara V Kompleks Parlemen Senayan.
Sebelum bertemu Zulkifli, Ashraf bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam jamuan sarapan. Wapres membagikan pengalamannya saat menjadi mediator untuk mendamaikan konflik, antara lain di Ambon, Maluku, Poso, Sulawesi Tengah, dan Aceh.
"Jadi tadi lebih pada tukar pikiran tentang apa yang terjadi di Indonesia dan apa yang terjadi di Afghanistan," kata dia.
Wapres menambahkan, dalam pertemuan itu Presiden Ghani juga mengatakan ingin belajar dari Indonesia melalui pertukaran pengiriman ulama dan staf ahli pemerintah untuk membantu proses perdamaian di Afghanistan.
Dalam pertemuan selama satu jam tersebut, Wapres didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar RI untuk Afghanistan Arief Rachman.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra
