tirto.id - Pertandingan Kroasia vs Inggris dalam semifinal Piala Dunia 2018 bakal dihelat di Luzhniki Stadium, Kamis (12/7/2018) dini hari waktu Indonesia. Di lini pertahanan, John Stones dan Dejan Lovren barangkali menjadi dua sosok yang bakal mendapat perhatian paling banyak.
Sama-sama tampil di Liga Inggris, Stones dan Lovren tentu sudah saling mengetahui ketangguhan masing-masing. Keduanya bahkan pernah bersua dalam duel dramatis antara Manchester City vs Liverpool sepanjang musim ini.
Secara pencapaian gelar, Stones barangkali lebih berjaya di level klub. Bersama Manchester City, ia meraih gelar Liga Inggris dan Carabao Cup--dua trofi yang sama-sama gagal direngkuh Lovren bersama The Reds.
Namun, siapa sangka bahwa secara head tohead, Stones punya "misi tak tuntas" pada Lovren. Musim ini, dari empat perjumpaan di Liga Inggris dan Liga Champions, klub yang dibela Stones tiga kali kalah dari Lovren.
Di Liga Inggris, setelah sempat digdaya 5-0 atas The Reds, City dipermalukan 4-3. Sementara di Liga Champions, City dan Stones seperti tak bertaji di hadapan Liverpool bersama Lovren. Dua kekalahan--masing-masing 3-0 dan 1-2--diderita The Citizens.
Dalam keempat laga tersebut, bisa dikatakan pula bahwa Lovren kerap tampil lebih menonjol saat berada satu lapangan dengan Lovren. Setidaknya, ia dapat membantu timnya sedikit lebih kebobolan di tiga laga saat bersua Stones.
Misi Balas Dendam yang Sangat Mungkin
Kini, Stones berpeluang dapat tampil lebih menonjol ketimbang Lovren dalam pertandingan dini hari nanti. Kemungkinan ini didukung pula oleh tren eks bek Everton itu bersama Timnas Inggris di Piala Dunia 2018, yang selalu dapat dikatakan positif.
Dalam lima laga sebelumnya, Stones mengungguli pencapaian Lovren hampir di semua parameter. Dalam hal tekel sukses misalnya, ia mampu menyentuh angka rerata 72.22 persen, unggul telak dari Lovren yang hanya mencapai catatan 45,55 persen.
Intersep yang dilakukan Stones di laga sebelumnya juga lebih banyak dibanding Lovren. Ia tercatat melakukannya sebanyak enam kali, unggul telak dari Lovren yang hanya bisa melakukan sekali intersep.
Satu-satunya parameter inti yang mengunggulkan Lovren dibanding Stones adalah kemampuan memenangkan duel bola atas. Lovren mampu melakukan rasio 0,87 per laga, sedangkan Stones hanya 0,73.
Namun, kekalahan di satu parameter ini tentu dengan mudah ditangkal oleh Stones. Pasalnya, terbukti jika Stones lebih piawai dalam melakukan duel bola atas ketika membantu skuatnya menyerang (overlap). Ia mampu mencetak dua gol dari situasi bola mati, sementara Lovren belum sekali pun melakukannya di Piala Dunia 2018.
Jika sudah begini, adalah hal yang dapat dipertanggungjawabkan untuk menyimpulkan sebuah kalimat: Stones lebih dari layak untuk ditakdirkan membalas dendam kepada Lovren dini hari nanti.
Statistik Stones vs Lovren (Piala Dunia 2018)
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan
