tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar rapat bersama dua tim pemenangan capres-cawapres untuk membahas evaluasi pelaksanaan debat kedua Pilpres, dilanjutkan dengan membahas persiapan debat ketiga yang dihelat 17 Maret 2019 nanti.
Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan, bakal ada perbaikan-perbaikan berbagai masalah dalam debat kedua kemarin yang diikuti dua capres, yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Sehingga ke depan akan ada perbaikan-perbaikan dan dimungkinkan ada format dan mekanisme debat yang baru," ujar Wahyu di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/2/2019).
Pihaknya, kata Wahyu, tetap akan mengakomodir semua kritikan dan masukan pelaksanaan debat kedua kemarin. Kritik dan masukan ini akan menjadi bahan evaluasi dalam menggelar debat ketiga.
"Kan tak ada gading yang tak retak, jadi yang kurang baik kita perbaiki yang sudah baik kita pertahankan syukur-syukur kita tingkatkan," ucap Wahyu.
Meski begitu, Wahyu mengatakan KPU sejatinya telah memiliki konsep awal pelaksanaan debat ketiga nanti yang bertema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya. Konsep awal ini akan dielaborasikan dengan kritikan dan masukan yang didapat pada rapat evaluasi kali ini.
"Ya semua pihak yang kasih masukan kita terima. Tetapi eksekusinya itu menjadi kewenangan KPU untuk beberapa hal," tutur Wahyu.
Salah satu yang menjadi sorotan dalam pelaksanaan debat kedua kemarin adalah protes dari kubu Prabowo-Sandiaga yang mengeluhkan sejumlah pernyataan Jokowi yang dianggap mereka menyerang personal Prabowo.
Pernyataan Jokowi di antaranya tentang kepemilikan lahan Prabowo yang dinilai keluar dari konteks tema debat kedua.
KPU, tegas Wahyu, akan memasukkan keluhan itu menjadi bahan rapat evaluasi kali ini.
"Ya tentu saja masukan itu jadi bahan evaluasi, tetapi kan KPU juga dapat menjelaskan," pungkas Wahyu.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno
