tirto.id - Komisi D DPRD DKI Jakarta meminta agar pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) diperbanyak lagi.
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike menyatakan hal ini di Rapat Badan Anggaran (Banggar) Penyampaian Hasil Pembahasan Komisi-Komisi terhadap Raperda tentang APBD Tahun 2025, Jumat (22/11/2024).
Yuke mendorong Dinas Bina Marga DKI Jakarta menambah pembangunan JPO agar makin mempermudah masyarakat ketika menyeberang sekaligus mengurangi insiden kecelakaan lalu lintas.
"Komisi D merekomendasikan pembangunan JPO pada area rawan kecelakaan, seperti pada Jalan Pasar Minggu dan Jalan Buncit Raya," kata Yuke.
Yuke juga mengusulkan agar Dinas Bina Marga DKI Jakarta memprioritaskan pembangunan, perbaikan, peningkatan kualitas, hingga pemeliharaan JPO dan jalan secara berkala.
"[Langkah itu] Guna meminimalisir tingkat kecelakaan dan aduan keluhan warga," ungkap Yuke.
Tak hanya itu, dia menambahkan, optimalisasi lampu penerangan jalan dan JPO dibutuhkan untuk meminimalisasi tindak kriminalitas.
"Komisi D merekomendasikan penyusunan kajian kebutuhan ideal jumlah PJU (Penerangan Jalan Umum-Red) di Jakarta," tambah Yuke.
Ornamen Khas Budaya Betawi di JPO Perlu Ditonjolkan
Komisi D DPRD DKI Jakarta menyoroti pula desain fasad JPO. Dinas Bina Marga pun diminta menonjolkan kekhasan Budaya Betawi di JPO melalui pemasangan berbagai ornamen.
Dengan begitu, diharapkan keberadaan JPO sekaligus dapat menjadi ajang promosi budaya lokal.
"Komisi D menyarankan agar desain prasarana jalan atau JPO dapat mengakomodir nilai-nilai budaya Betawi," ujar Yuke.
Salah satu JPO yang sudah menerapkan desain ornamen Budaya Betawi adalah JPO Cideng di Jakarta Pusat.
JPO tersebut berhiaskan ornamen khas Betawi, seperti gambar ondel-ondel dan Monumen Nasional (Monas) yang selama ini menjadi ikon Jakarta.
(INFO KINI)
Penulis: Tim Media Servis
