tirto.id - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil resmi mendeklarasikan diri sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat dan langkahnya ini ditanggapi sejumlah pihak, termasuk pekerja seni.
Pemusik dan penulis yang populer dengan novel karangannya "Dilan" Pidi Baiq justru ingin pria yang akrab disapa "Kang Emil" itu melanjutkan kepemimpinannya sebagai wali kota.
"Saya mah pribadi terusin aja dulu dua periode, maksudnya biar kerasa, biar lebih mantap," kata Pidi Baiq kepada ANTARA News usai penayangan perdana film "Baracas" di Bandung, tadi malam, seperti dikutip dari Antara.
Dia merasa selama kepemimpinan Ridwan Kamil, kota Bandung banyak berubah.
Saat ditanya siapa calon untuk gubernur Jawa Barat yang tepat, dengan santai dia menjawab, "Ya biarkan saja orang lain dulu."
Sebaliknya aktor Ringgo Agus Rahman yang pernah menjadi warga Jawa Barat mengaku senang mendengar Ridwan Kamil melaju ke kursi Jawa Barat 1.
"Ah, senang saya ada Kang Emil. Dengar-dengar ada Dedi Mulyadi juga ya? Yang penting enggak ada isu sok-sokan nolak jenazah, maksudnya kita sudah dikasih contoh Pilkada yang mulai enggak asik, jangan gitu lah," ujar Ringgo.
"Ini Jawa Barat saya pernah tinggal di sini dan saya yakin di sini Pilkada yang sehat bukan Pilkada yang penuh dengan berita yang aneh-aneh," sambung dia.
Menyandang status warga DKI Jakarta, Ringgo melihat saat ini Pilkada DKI sudah tidak asik, "maksudnya segala isu sudah digunakan," kata dia.
"Yang ribut-ribut mempertahankan pilihannya biarlah mereka orang-orang yang dibayar beradu, kita mah yang suka silakan nyoblos, yang enggak suka ya jangan dicoblos, sesimpel itu kok," lanjut dia.
Saat ini, bintang film "Baracas" itu merasa bahwa kota Bandung yang pernah dia tinggali dulu telah mengalami banyak kemajuan.
"Dago jadi nyaman sekali untuk jalan kaki, ruang publik sudah banyak dengan taman-taman yang ada," ujar dia.
"Kang Emil juga orangnya humble banget. Lihat saja Instagram-nya dia mendapat follower yang banyak bukan tanpa alasan. Selain menghibur, dia orangnya juga seperti enggak ada jarak," tambah dia.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri
