tirto.id - Unit Pelayanan Angkutan Perairan dan Kepelabuhan (UPAPK) Dishub DKI menyatakan bahwa KM Zahro Express sudah diperiksa sebelum berangkat dari Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (1/1/2017).
Kelayakan berangkat berdasarkan berkas-berkas yang diterima oleh unit pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta. Akan tetapi, berkas-berkas tersebut bukan dikeluarkan oleh pihak pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, tetapi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Muara Angke, Jakarta.
Dalam berkas, tertulis bahwa kapal diizinkan berangkat yang ditandai oleh tandatangan Syahbanar bernama Giyat. Dalam berkas juga disebutkan bahwa surat dikeluarkan pada pukul 07.00. Dalam berkas bertajuk "Surat Pernyataan Nakhoda tentang Keberangkatan Kapal", disebutkan bahwa nakhoda bernama Moh Naci dan kapal saat itu diawaki oleh 6 orang Anak Buah Kapal (ABK).
"Berdasarkan pengecekan itu (KSOP Muara Angke), yang dikeluarkan oleh KSOP Muara Angke itu layak melaut berdasarkan terbitnya surat persetujuan berlayar (SPB)," ujar Syamsuddin, Kepala Unit Pengelola Angkutan Perairan dan Kepelabuhan (UPAPK) Dishubtrans DKI Jakarta saat ditemui di Kali Adem, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta, Senin (2/1/2017).
Syamsuddin mengatakan, semua permasalahan perkapalan KM Zahro Express ada di KSOP Muara Angke. Berdasarkan berkas yang diterima oleh Syamsuddin, jumlah penumpang yang terdapat di dalam manifest hanya 100 penumpang. Mantan Kepala Suku Dinas (Sudin) Dishubtrans Kota Administrasi Jakarta Pusat itu tidak mengetahui alasan jumlah penumpang bisa melebihi kapasitas.
"Sampai sekarang kita belum pasti," tutur Syamsuddin.
KM Zahro Express dengan tujuan Pulau Tidung terbakar dalam perjalanan dari dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, ke Pulau Tidung pada Minggu (1/1) pagi. Sejauh ini sudah 23 orang tewas dan 130 selamat. Masih ada penumpang yang sedang dicari oleh petugas SAR.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zen RS
