tirto.id - Mozilla berencana merilis Firefox versi berbayar pada Oktober 2019, yang memiliki keunggulan berkat fitur-fitur premium, seperti Virtual Private Network (VPN) dan penyimpanan aman di cloud.
Rencana tersebut diungkap CEO Mozilla Chris Beard dalam sebuah wawancara dengan situs web T3N, sebagaimana dilansir The Verge, Selasa (11/6/2019). Beard menyebut bahwa rencananya ini sebagai layanan berlangganan, kendati tak diungkap berapa biayanya.
"Kami ingin perjelas, bahwa tidak ada rencana untuk menagih uang untuk fitur yang sekarang gratis. Jadi kami akan meluncurkan layanan berlangganan yang menawarkan fitur premium. Rencananya diperkenalkan Oktober," kata Beard kepada T3N.
Mozilla pada tahun lalu telah menguji coba fitur VPN berbayar ke sejumlah kecil konsumen mereka dengan biaya 10 dolar per bulan dengan menggunakan layanan ProtonVPN.
"Dalam beberapa bulan ke depan kami akan menjalankan uji coba yang menawarkan layanan jaringan pribadi virtual (VPN) kepada sekelompok kecil pengguna Firefox," pernyataan Mozilla pada Oktober 2018.
Langkah tersebut, menurut The Verge, bertujuan sebagai sumber pendapatan bagi Mozilla agar tidak bergantung dari pembayaran perusahaan pihak ketiga, sebagai kompensasi atas ditampilkannya mereka di peramban. Sebagian besar pembayaran ini berasal dari pesaing Mozilla di pasar browser, salah satunya Google.
Pada Maret 2019, Firefox memperkenalkan Firefox Send, sebuah layanan kirim dan terima berkas terenkripsi, yang tak hanya aman namun juga menjaga privasi data penggunanya.
Saat itu, Mozilla mengatakan bahwa ini merupakan alternatif dari layanan cloud, yang diamini perusahaan, tidak sedikit solusi serupa ditawarkan oleh kompetitornya.
"Dengan Firefox Send, Anda dapat merasa aman bahwa informasi pribadi Anda tidak 'tertinggal' di cloud," tulis Mozilla.
Sementara itu, Wakil Direktur Senior di Mozilla, Dave Camp mengatakan, peramban Firefox tetap akan menjadi produk utama yang menawarkan berbagai layanan.
Firefox, kata Camp, akan melayani konsumen yang tertarik dengan fitur-fitur premium tanpa mengganggu pengembangan produk dan layanan mereka saat ini.
"Peramban Firefox berperforma tinggi, gratis, dan pribadi secara default akan terus menjadi pusat dari penawaran layanan inti kami," ujar Dave.
