tirto.id - Saat Taiwan bersiap untuk melantik presiden baru pada Mei, para pelaut Cina pekan ini menabur bunga ke laut untuk menandai kemenangan terhadap pasukan Nasionalis, yang melarikan diri ke Taiwan setelah kalah dalam perang pada 1949.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Senin malam, (28/3/2016), Kementerian Pertahanan Cina menunjukkan gambar para pelaut yang sedang menabur bunga ke lautan dan menundukkan kepala mereka untuk mengenang peristiwa itu di geladak kapal perang, sebelum diadakannya hari raya ziarah tradisional pekan depan.
"Kapal laut Dabieshan melakukan upacara yang khidmat untuk mengenang mereka yang gugur dan mengorbankan diri mereka dalam pertempuran untuk Kepulauan Yijiangshan," kata Kementerian, seperti dikutip kantor berita Antara, Selasa, (29/3/2016).
Setelah 1949, pihak partai Nasionalis mendapatkan kendali atas beberapa kelompok pulau kecil di sepanjang pantai timur Cina.
Sementara sebagian besar pulau itu kemudian ditinggalkan karena berada terlalu jauh untuk dilindungi dari Taiwan, beberapa berhasil direbut secara paksa oleh pihak Komunis, termasuk Kepulauan Yijiangshan, yang jatuh pada 1955 dalam sebuah kekalahan psikologis yang krusial bagi pihak Nasionalis.
Taiwan masih menguasai tiga kelompok pulau di lepas pantai provinsi Fujian yang berada di bagian tenggara Cina, Pulau-pulau itu menjadi tempat wisata bagi para turis dari Cina, selain berfungsi sebagai pos penjagaan militer.
Pihak militer Cina secara rutin mengingatkan Taiwan bahwa pulau itu masih dianggap sebagai salah satu prioritas strategisnya, dan pada September lalu mereka mengadakan latihan perang nyata selama tiga hari di Selat Taiwan. (ANT)
