tirto.id - Kementerian Sosial (Kemensos) mengirim bantuan logistik senilai Rp1,04 miliar untuk korban bencana banjir di Sulawesi Selatan (Sulsel). Bantuan ini disalurkan dari Lumbung Sosial di Regional Makassar ke Dinas Sosial Provinsi sebagai kesiapsiagaan menghadapi intensitas hujan tinggi di wilayah tersebut.
“Kemensos hari ini mengirimkan bantuan dari Lumbung Sosial Kemensos di Regional Makassar ke Dinas Sosial Sulawesi Selatan. Bantuan berupa kebutuhan dasar kedaruratan,” kata Menteri Sosial, Saifullah Yusuf di Jakarta, Rabu (12/2/2025).
Bantuan yang dikirimkan berupa kebutuhan logistik. Di antaranya adalah 1.500 paket makanan siap saji, 400 lembar selimut, 400 lembar kasur, 350 lembar tenda gulung, 20 unit tenda keluarga, 400 paket kids ware, 300 paket family kit, 200 paket sandang dewasa, serta 3 unit lampu sorot stagger.
Menurut Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, pengiriman bantuan Kemensos ini merupakan bagian dari strategi mitigasi bencana yang telah disusun. Kemensos berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan distribusi bantuan berjalan lancar dan tepat sasaran.
“Kami akan memantau kondisi di lapangan dan jika diperlukan tambahan bantuan, kami siap menyalurkannya segera. Kami juga mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan resmi petugas,” ujar Gus Ipul.
Pengiriman bantuan untuk para warga terdampak banjir Sulsel menegaskan komitmen dari Kemensos untuk selalu cepat tanggap memberikan perlindungan sosial bagi seluruh masyarakat saat bencana datang. Menurut Gus Ipul, kesiapsiagaan dan kepedulian menjadi kunci utama untuk memastikan tidak ada warga terdampak bencana yang terabaikan.
Hingga saat ini, jumlah korban banjir Sulsel yang mengungsi sebanyak 1.711 jiwa atau 474 Kepala Keluarga (KK). Bantuan dari Kemensos diharapkan dapat membantu para pengungsi yang tersebar di tiga kecamatan terdampak banjir di Kota Makassar, yakni Kecamatan Manggala, Biringkanaya, dan Tamalate.
Menurut laporan Tim Assessment Dinas Sosial Kota Makassar, Kecamatan Manggala merupakan wilayah yang paling parah terdampak banjir dengan jumlah pengungsi 1.070 jiwa (290 KK). Para pengungsi tersebar di 15 titik. Mayoritas pengungsi terkonsentrasi di Masjid Jabal Nur, disusul Masjid Al Mukarramah, dan Komplek Ikhwah.
Sementara itu, di Kecamatan Biringkanaya, terdapat 371 jiwa (110 KK) yang mengungsi di lima titik. Titik dengan jumlah pengungsi terbanyak di Masjid Grand Rahmani dengan 163 jiwa (50 KK), dan di Kecamatan Tamalate, sebanyak 270 jiwa (74 KK) yang bertahan di Masjid Al Ikhlas.
Berdasarkan informasi terbaru, wilayah lain di Provinsi Sulawesi Selatan juga terdampak banjir, seperti Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, Kabupaten Luwu, Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Pinrang.
(INFO KINI)
Penulis: Tim Media Servis
