tirto.id - Setiap 23 Juli, negara kita memperingati Hari Anak Nasional (HAN). Pada tahun 2023 ini, HAN akan jatuh tepat hari Minggu (23/7/2023).
Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia (KemenPPPA), peringati HAN ini merupakan wujud kepedulian bangsa terhadap kesejahteraan, serta perlindungan anak Indonesia.
Dengan melindungi anak Indonesia, maka tumbuh kembang anak Indonesia dapat berlangsung secara optimal. Selain itu, generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia dan cinta tanah air dapat benar-benar diwujudkan.
Sejarah Peringatan Hari Anak Nasional
Peringatan HAN atau Hari Anak Nasional merupakan prakarsa dari Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Kowani sendiri merupakan organisasi perempuan Indonesia yang dicetuskan pada Kongres Perempuan Indonesia I pada 1928.
Dalam sidang Kowani pada 1951, dihasilkan sejumlah keputusan, di antaranya mengupayakan penetapan Hari Kanak-Kanak Nasional. Akhirnya, pada 1952, Pekan Kanak-Kanak berhasil digelar.
Kemudian pada 1953, dalam sidang Kowani yang digelar di Bandung, Pekan Kanak-Kanak dirumuskan dengan lebih serius. Pada sidang itu, Kowani merekomendasikan kepada pemerintah untuk melaksanakan pekan Kanak-Kanak secara rutin setiap pekan kedua Juli.
Namun, saat sidang Kowandi di Jakarta pada 24-28 Juli 1964 muncul berbagai pendapat mengenai kapan seharusnya hari anak nasional diperingati.
Atas usulan Kowani, 6 Juni sempat ditetapkan sebagai Hari Kanak-Kanak Indonesia. Namun, setelah Orde Lama runtuh, Soeharto berusaha menghapus semua kebijakan rezim sebelumnya.
Akhirnya, setelah mengalami berbagai perubahan, Presiden Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) No.44/1984 yang memutuskan 23 Juli sebagai peringatan Hari Anak Nasional.
Tema Peringatan Hari Anak Nasional 2023
Pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2023 ini, tema yang diusung adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”.
Tema besar HAN yang termaktub dalam Pedoman Hari Anak Nasional 2023 yang diterbitkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini dipecah menjadi sejumlah sub tema, di antaranya adalah:
- Cerdas Bermedia Sosial Menuju Generasi Emas
Sub tema ini ingin mewujudkan ‘Indonesia Layak Anak’ pada 2030 atau Indonesia yang mampu memberi perlindungan maksimal kepada anak-anaknya. Terutama di era internet dan media sosial yang amat besar mengancam keamanan anak-anak.
Selain itu, HAN 2023 kali ini juga ingin mewujudkan ‘Indonesia Menuju Generasi Emas’ pada 2045. Ini adalah cita-cita yang ingin mewujudkan Indonesia bebas dari perkawinan anak dan kekerasan terhadap anak.
- Dare to Lead and Speak Up: Anak Pelopor dan Pelapor
Sub tema ini berupaya membangun kepedulian dan kesadaran anak indonesia agar berani bersuara dengan lantang memperjuangkan atau menyuarakan hak-haknya.
- Pengasuhan Layak Untuk Anak Indonesia
Sub tema ini ingin mewujudkan pola asuh yang layak pada tumbuh kembang anak. Selain itu ingin juga mencegah berbagai kemungkinan munculnya kekerasan serta diskriminasi pada anak.
- Wujudkan Lingkungan yang Aman untuk Anak
Sub tema ini ingin membangun kepedulian dan kesadaran orang tua, pengasuh, guru, masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah untuk mengupayakan dan memenuhi berbagai hak anak, serta ingin mewujudkan perlindungan anak pada berbagai sektor.
- Stop Kekerasan, Perkawinan Anak dan Pekerja Anak
Sub tema ini ingin mendukung semua keluarga agar lebih kuat agar anak tidak menjadi korban kekerasan, menjadi korban perkawinan anak, serta mencegah anak yang belum cukup umur untuk menjadi pekerja anak.
Supaya tema dan sub tema HAN 2023 ini bisa semakin menyebar luas ke seantero negeri dan dapat menjadi inspirasi bagi siapa saja, terutama yang mendalami isu anak-anak, maka KPPPAI juga membuat tagline, #BeraniKarenaPedul: Anak menjadi agen perubahan dalam menyuarakan hak-haknya.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
