Jurusan PTKIN 2023

Jurusan UIN Banten: Profil Sejarah, Fakultas, dan Akreditasinya

Jurusan UIN Banten: Profil Sejarah, Fakultas, dan Akreditasinya. Simak daftar program studi (studi) yang ada di UIN Sultan Maulana Hasanuddin.

Kontributor: Nurul Azizah

Terbit 10 Feb 2023 06:45 WIB,

Waktu baca ±4 menit

UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. foto/kemenag

tirto.id - UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH), atau kerap disebut dengan UIN Banten, merupakan salah satu dari 59 kampus yang membuka pendaftaran mahasiswa baru 2023 secara serentak. Kampus yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman, No. 30, Panancangan Cipopok Jaya, Kecamatan Serang, Banten, ini memiliki 24 program studi S1, yang tersebar di 6 fakultas. UIN SMH juga menyediakan program pascasarjana S2 dan S3.

Peresmian UIN Banten sebagai universitas negeri berbasis Islam ditetapkan pada 7 April 2017, melalui Perpres 39 Tahun 2017.

Berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor 1083/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/PT/XII/2021, UIN Banten memiliki nilai akreditasi B.

Sementara itu, terdapat empat program studi yang memperoleh akreditasi A dari BAN-PT. Keempat jurusan itu yakni Komunikasi Dan Penyiaran Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Agama Islam, dan Tadris Bahasa Inggris.

Sejarah UIN Sultan Maulana Hasanuddin

Jauh sebelum diresmikan sebagai universitas, UIN Banten berdiri sebagai Fakultas Syariah Maulana Yusuf yang didirikan oleh masyarakat Banten bersama Korem 064 Maulana Yusuf

Ketika itu, operasi Bhakti Korem 064 berencana mendirikan Universitas Maulana Yusuf. Sebelumnya, KH. Ali Misri, seorang ulama dan sesepuh masyarakat Banten, telah diminta melakukan survei ke IAIN Yogyakarta.

Gedung Fakultas Syari'ah Islam Maulana Yusuf berlokasi di Jalan Ahmad Yani (sekarang Jl. Jenderal Sudirman No. 30). Proses pembangunannya selesai pada 13 Agustus 1962.

Pendirian Universitas Maulana Yusuf akhirnya dikembangkan. Tidak hanya Fakultas Syari'ah Islam, setidaknya ada tiga fakultas lain yang dibuka. Ketiga fakultas itu adalah Tarbiyah, Sosial Politik, dan Akademi Teknik yang berlokasi di Cilegon.

Namun, status Fakultas Syari'ah yang telah dinegerikan itu lepas dari Universitas Maulana Yusuf, dan berada di bawah koordinasi Departemen Agama. Lebih tepatnya, di bawah IAIN Sunan Kali Djaga Jogjakarta.

Pada tahun 1963, IAIN yang semula berpusat di Yogyakarta kemudian dibagi menjadi dua. IAIN pusat di Yogyakarta menjadi IAIN Sunan Kalijaga dan IAIN cabang Jakarta menjadi IAIN Syarif Hidayatullah (Syahida) Jakarta. Berdasar pembagian tersebut, Fakultas Syari'ah IAIN Serang menjadi salah satu fakultas dalam lingkungan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selang setahun, tepatnya pada 1964, Fakultas Tarbiyah Maulana Yusuf dinegerikan menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah cabang Serang. Sejak saat itu, ada dua fakultas negeri yang terletak di Serang, Banten, yakni Syariah dan Tarbiyah.

Lalu, pada rentang 1976–1997, kampus yang membawahi Fakultas Syari'ah berganti. Untuk menyatukan lokasi dalam satu wilayah provinsi, Departemen Agama mengalihkan tugas koordinasi kepada IAIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Beberapa kesulitan gerak fakultas daerah membuat Malik Fajar, dosen bergelar profesor di Banten, mengambil langkah baru dengan memerdekakan fakultas daerah menjadi STAIN yang terpisah dari induknya. Dengan demikian, sejak 1997 hingga 2004, Fakultas Syariah IAIN Sunan Gunung Djati cabang Serang berubah status menjadi STAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten (SMHB), dengan lima jurusan.

Status sekolah tinggi kemudian hendak diubah menjadi institut dengan membentuk panitia yang diketuai oleh Prof. Wahab Afif. Setelah melalui berbagai proses panjang, akhirnya lahir Keputusan Presiden nomor 91 Tahun 2004 yang mengubah status STAIN SMHB Serang menjadi IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Perjalanan IAIN SMHB kemudian beranjak pada perjuangan untuk mengalih-statuskan diri menjadi universitas. Pada 3 April 2017 melalui Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2017, IAIN SMH Banten resmi menjadi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.